Jumat, 26 April 2024
Sekolah Menengah Pertama

Pantau Kesiapan PTM, Wali Kota Kediri Uraikan Batasan-Batasan untuk Siswa dan Guru

 

 

KEDIRI – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan sidak ke beberapa sekolah untuk mengecek kesiapan para guru dan sekolah yang ditunjuk untuk melakukan pembelajaran tatap muka, Jumat (23/4/2021). Beberapa sekolah yang menjadi sasaran sidak rombongan wali kota, di antaranya adalah SMPN 5. Saat melakukan sidak, Walikota masuk ke kelas-kelas untuk melihat penataan bangku, pelaksanaan protokol kesehatan, serta mengecek ketersediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer. Wali kota mengajak para guru untuk menyamakan persepsi terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah.

“Saya mohon bapak dan ibu guru memiliki persepsi yang sama dan melaksanakan protokol kesehatan. Yang perlu disiapkan salah satunya adalah air mengalir dan sabun. Ajari terus siswa-siswinya agar setiap masuk harus cuci tangan,” ujar Mas Abu, sapaannya.

 

Yang kembali diingatkan adalah masker, karena masker saat ini sudah menjadi bagian berbusana. Dan ia juga meminta para guru memberi contoh dengan terus menggunakan masker secara benar dan masker kain harus tiga lapis. “Karena yang bisa melindungi dan paling besar nilainya adalah kalau kita sama-sama menggunakan masker,” ujarnya.

Dijelaskan Mas Abu, selain pembelajaran offline, sekolah juga menyiapkan pembelajaran secara online. Selama uji coba PTM itu, setiap sekolah akan terus dipantau dan dievaluasi.

Walaupun offline tetapi sekolah wajib menyediakan sarana online juga. Jadi boleh masuk ataupun tidak masuk karena tugas sekolah adalah meminimalisir resiko. Evaluasi rutin akan dilakukan setiap minggu karena yang mendapat resiko adalah anak-anak

“Saya mohon nanti ketika mulai, bapak dan ibu guru harus siap di depan semua untuk melihat dan mengevaluasi kira-kira apa yang kurang. Jadi masih ada waktu, harus betul-betul kita manfaatkan untuk mengecek mana yang paling efektif dan efisien, itu nanti yang akan kita gunakan,” jelasnya.

Wali kota juga mengingatkan kepada seluruh orangtua bahwa PTM tidak diwajibkan, namun tetap memperhatikan kesediaan dari para orangtua. “Saya juga mengingatkan bahwa PTM ini tidak wajib diikuti oleh semua siswa,” ia menegaskan.

Karena kelonggaran itu, maka kalauada wali murid yang tidak setuju dengan PTM maka setiap sekolah akan menyediakan pembelajaran secara online. Walaupun dibuka secara luring, tapi daringnya juga tetap terbuka.

Sebaliknya, para orangtua juga diimbau menyediakan fasilitas-fasilitas protokol kesehatan untuk putra-putrinya yang akan bersekolah. Seperti handsanitaizer dan masker.

Teknis PTM nanti sama seperti di daerah lain, yaitu selama bersekolah para siswa tidak berkerumun, juga tidak ada jam istirahat. Jadi masuk setelah itu pulang dan tidak perlu makan dan minum di sekolah.

Sejauh ini Pemkot Kediri telah menunjuk 36 sekolah baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk melakukan PT terbatas yang rencananya akan dimulai 26 April hingga 8 Mei 2021.

Dalam prakteknya nanti, proses kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan selama dua jam. Selain itu, guru wajib berada di kelas untuk memantau kegiatan siswa dan tidak diperbolehkan merangkap kelas yang lain.

Selama uji coba, jumlah siswa di kelas dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas atau maksimal 18 anak per kelompok pembelajaran tatap muka.



sumber Surya.co.id  https://surabaya.tribunnews.com/2021/04/23/pantau-kesiapan-ptm-wali-kota-kediri-uraikan-batasan-batasan-untuk-siswa-dan-guru.,Penulis: Didik Mashudi Editor: Deddy Humana