Jumat, 29 Maret 2024
Sekolah Menengah Pertama

ECOBRICK HELPS SAVE THE WORLD

ECOBRICK HELPS SAVE THE WORLD

ECOBRICK HELPS SAVE THE WORLD

Indonesia darurat sampah plastik,kalimat inilah yang sering kita dengar akhir-akhir ini,miris memang,tapi memang inilah kenyataannya.Bahwa sesuai data yang akurat Indonesia adalah penyumbang sampah plastik kedua setelah Cina terutama sampah plastik.Sampah tersebut jelas-jelas menganggu ekosistem baik didarat,laut maupun udara.
Telah banyak berita yang menyebutkan bahwa banyak binatang laut maupun darat yang mati akibat dari mengkonsumsi sampah yang dibuang sembarangan yang akhirnya terbawa arus kelaut,terutama sampah plastik.
Selain membahayakan ekosistem sampah plastik yang dibuang sembarangan akan berpengaruh terhadap kualitas air dan pencemaran tanah.Mengurangi kesuburan tanah dan kebersihan air,begitu juga dengan sampah plastik yang dibakar akan menyebabkan polusi udara yang menghasilkan dioksin atau racun yang berbahaya apabila dihirup oleh manusia.
Pada mulanya plastik memang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia,dimana bahan alam seperti kayu,logam atau besi mengalami kelangkaan.Plastik hadir sebahai bahan alternatif yang relatif murah dan mudah untuk didapatkan.Sejak saat itu plastik diproduksi bukan hanya sebagaipenganti kayu,logam atau besi tapi juga sebagai pembungkus makan /plastik kemasan.
Plastik merupakan bahan anorganik yang terbuat dari bahan kimia polimer polivinil,yang sulit diuraikan olah tanah,dibutuhkan waktu kurang lebih 100-500 tahun untuk dapat menguraikan plastik secara sempurna.

Berdasarkan data yang pernah dipublikasikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia menghasilkan sampah mencapai 175.000 ton/hari,0,7kg/orang/hari.Dapat kita bayanagkan berapa jumlah sampah plasti dari hari kehari,mungkin 10 tahun atau 20 tahun yang akan datang bumi ini akan penuh dengan sampah plastik….