Kamis, 18 April 2024
Sekolah Menengah Atas

SMAHA Siap untuk IKM

SMAHA Siap untuk IKM

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan nama baru dari kurikulum prototipe yang resmi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Kurikulum tersebut merupakan pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespon dampak dari pandemi Covid-19. Pengertian Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dapat memilih pelajaran yang diminati.

SMA Islam Hidayatullah (SMAHA) turut berperan dalam mensukseskan program Kemendikbudristek dalam mempersiapkan Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA yang sudah siap melaksanakan Kurikulum Merdeka. Sebagai wujud nyata dalam peran tersebut, SMAHA melaksanakan kegiatan “Workshop IHT Penyusunan Dokumen EKTSP dan KOSP”. Tujuan kegiatan tersebut untuk mensosialisasikan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Perangkat Kurikulum yang akan dilaksanakan SMAHA di tahun ajaran baru 2022/2023.

Dalam sambutannya, Kepala SMAHA Ibu Etik Ningsih, S.Pd., menjelasakan bahwa di SMAHA IKM rekomendasinya yaitu mandiri berubah. “Mari kita persiapkan tahun ajaran baru mulai dari sekarang”, tutur Ibu Etik sembari menyapa Bapak/Ibu guru SMAHA yang telah siap mengikuti kegiatan workshop tesebut.

Pengawas sekolah Cabdin I Provinsi Jawa Tengah, Ibu Dra. Galuh Wijayanti, M.Pd., hadir sebagai narasumber dalam workshop yang dilaksanakan pada Selasa, 31 Mei 2022 ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa di tahun ajaran baru, kurikulum yang akan diimplementasikan yaitu kurikulum mandiri berubah.  “Dalam penerapan IKM ada hal yang penting selain konten dan materi pembelajaran, yaitu kompetensi literasi, numerasi, karakter, dan survey belajar. Pada tahun 2024 diharapkan semua sekolah bisa menjadi sekolah merdeka”, tutur Bu Galuh.

Pada kegiatan inti, banyak sekali ilmu yang disampaikan Ibu Galuh terkait IKM. Mulai dari dokumen apa saja yang harus dipersiapkan sekolah, persiapan guru dalam implementasi kurikulum merdeka, Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan masih banyak lagi.

Kegiatan ditutup dengan diskusi guru mapel antar rumpun mata pelajaran. Guru-guru SMAHA terlihat sangat antusias dalam diskusi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan CP, ATP, dan modul pembelajaran.