Jumat, 19 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

PELATIHAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Di SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta


Mengakhiri pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun pada TP. 2021/2022, dan penerimaan Rapor kenaikan kelas SMK Marsudirini Marganingsih pada hari Senin, 13 Juni 2021 mengisi acara kegiatan olah raga bersama di Monumen Banjarsari dilanjutkan dengan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran. Tujuan dari diadakan acara tersebut yakni agar semua warga sekolah mampu mengenal dan mempraktikkan cara penanggulangan kebakaran secara benar sesuai SOP serta antisiasi pencegahan terjadinya kebakaran.

Pada acara pelatihan tersebut didatangkan 5 personil pegiat pemadam kebakaran dari Pramuka Kwarcab Kota Surakarta. Acara dibagi dua sesi yakni teori dan praktik. Banyak materi yang diserap oleh peserta antara lain pengenalan DAMKAR dilanjutkan property yang digunakan saat situasi tanggap darurat pemadaman kebakaran, khususnya pada skala kecil baik di rumah maupun di lingkungan sekolah.

Salah satu materi yang dijelaskan adalah tentang Api. Api adalah reaksi kimia berantai yang melibatkan proses oksidasi (kebakaran) yang sangat cepat. Diperlukan tiga elemen untuk memicu api, yaitu ; adanya bahan bakar, oksigen (O2),dan panas. Reaksi berantai api akan terjadi bila ketiga elemen ini hadir dalam kondisi & proporsi yang tepat.

Untuk mencegah atau memadamkan kebakaran, cukup dengan memutus salah satu mata rantai reaksi api (ELIDE FIRE) dengan menggunakan APAR. Cara ini menciptakan penghalang antara oksigen dan sumber bahan bakar.

Serbuk kimia kering (Dry chemical) adalah bahan pemadam yang paling fleksibel dan banyak diaplikasikan untuk memadamkan kelas api A, B, dan C yang merupakan 98% klasifikasi kebakaran yang timbul pada umumnya.

Berikut ini klasifikasi api dalam kebakaran:

API KEBAKARAN KELAS “A”

Api kelas “A” – “API BIASA” adalah jenis yang paling umum pada kasus kebakaran. Api ini terjadi akibat dari benda padat yang terbakar, misalnya kayu, kain, karet, plastik dsb. Pada saat dalam kondisi terbakar, bahan jenis klasifikasi “A” ini akan terus bereaksi mengalami pembakaran dan akan terus menyala selama tiga komponen dari fire triangle (panas, bahan bakar, oksigen) tersedia. Untuk memadamkan api jenis ini dapat menggunakan APAR dengan bahan dry chemicals atau CO2.

API KEBAKARAN KELAS “B”

Klasifikasi kebakaran kelas “B” disebabkan oleh zat cair yang bersifat mudah terbakar atau bahan bakar gas. Api jenis ini juga mengikuti pola fire triangle (adanya panas, bahan bakar, oksigen). Penggunaan APAR yang mengandung bahan dasar air tidak diperbolehkan untuk memadamkan api jenis ini, karena dapat menyebarkan bahan bakar sehingga api secara otomatis juga akan ikut menyebar dan membakar ke area lain.Cara yang paling efektif untuk memadamkan kebakaran jenis “B” ini adalah dengan menggunakan APAR yang tidak menggunakan air sebagai bahan pemadamnya, yaitu APAR dengan bahan dry chemicals.

API KEBAKARAN KELAS “C”

Api kelas “C” – yaitu api yang disebabkan oleh kebakaran akibat terjadinya korsleting listrik. Pada kasus ini jaringan listrik yang mengalami korsleting memercikkan bunga api yang menyulut benda-benda disekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran.

Hubungan arus pendek (korsleting) dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti penggunaan beban listrik yang berlebih, penggunaan kabel listrik yang tidak sesuai spek, dan akibat dari peralatan elektronik yang mengalami korsleting.

Kebakaran kelas “C” ini bisa menjadi sangat berbahaya pada proses pemadamannya, karena harus menggunakan APAR / bahan pemadam api yang sesuai. Apabila proses pemadaman menggunakan air atau bahan pemadam yang bersifat konduktor, maka dapat menyebabkan arus listrik mengalir melalui air ke tubuh pemadam kebakaran, kemudian ke bumi.

Pada kasus kebakaran yang termasuk dalam kategori kelas “C” ini telah telah menyebabkan banyak kematian, banyak petugas pemadam kebakaran / pengguna APAR yang tidak menyadari penyebab terjadinya kebakaran tersebut, sehingga tersengat arus listrik. Pada klasifikasi api jenis ini pemadaman dilakukan dengan menggunakan bahan Karbon dioksida (CO2), Dry chemicals, atau HCFC. Jika dalam kondisi darurat, baking soda juga dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran semacam jenis “C” ini.

API KEBAKARAN KELAS “D”

Api kelas “D” – yaitu api yang disebabkan oleh kebakaran akibat benda logam yang meleleh/terbakar. Pada kasus kebakaran ini membutuhkan pemadam kebakaran kelas berat yang hanya bisa disediakan oleh pasukan pemadam kebakaran. Hal ini karena klasifikasi api “D” merupakan kelas kebakaran dengan kemampuan membakar yang kuat, serta membutuhkan zat pemadaman yang kuat pula.

API KEBAKARAN KELAS “K”

Api kelas “K” – yaitu api yang disebabkan oleh kebakaran dari pekerjaan dapur. Pada kasus ini, pemanasan yang berlebih/akibat dari keteledoran manusia menyebabkan terbakarnya minyak dan bahan masakan lain yang mengandung minyak, sehingga dapat beresiko menjalar pada perabot di area dapur.



Bagian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan fungsinya

Pada Alat Pemadam Api Ringan / Tabung APAR, terdapat bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut memiliki fungsinya nya masing-masing, berikut merupakan bagian-bagian APAR dan fungsinya:

Bagian apar dan fungsinya

  1. Tabung (Tube/Cylinder)

    Tabung Spare Part Untuk Tabung Pemadam Api Ringan, Apar Tabung (Tube) yang baik dipakai terbuat dari bahan berkualitas tinggi baja paduan dan banyak diterapkan dalam kimia, metalurgi, mekanik. Sehingga tahan terhadap bahan kimia serta tahan terhadap tekanan yang terukur. Tabung berbentuk seamless yaitu tabung yang dibuat tanpa adanya las.

  2. VALVE

    Apar Spare part yang berfungsi untuk menutup dan membuka aliran media (Isi) yang berada di dalam tabung.

  3. HANDLE

    Spare part yang berfungsi sebagai pegangan untuk menekan serta membantu valve dalam melakukan fungsinya.

  4. PRESSURE

    Apar Spare part yang berfungsi untuk menunjukkan tekanan N2 dalam tabung.

  5. HOSE

    Apar Spare part yang berfungsi sebagai selang penghantar media.

  6. NOZZLE

    Apar Spare part yang berfungsi sebagai pegangan untuk mengarahkan media pada sumber api.

  7. SABUK TABUNG

    Apar Spare part yang berfungsi sebagai dudukan selang pada tabung.

  8. PIN PENGAMAN

    Apar Spare part yang berfungsi sebagai pengaman tabung.

  9. BRACKET/ HANGER

    Apar Spare part yang berfungsi sebagai gantungan APAR.


Sekilas tentang Tentang DAMKAR – Pantang Pulang Sebelum Padam

Pemadam kebakaran disingkat Damkar, Branwir (dari Bahasa Belanda “Brandweer“), atau PMK adalah orang atau pasukan yang bertugas memadamkan kebakaran, melakukan penyelamatan, dan menanggulangi bencana atau kejadian lainya.

Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran atau melakukan pemadaman, juga dilatih untuk menyelamatkan korban-korban bencana seperti kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, banjir, gempa bumi, dll. Dilain hal, mereka juga ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas penyelamatan yang tidak menyangkut adanya kebakaran seperti pengevakuasian sarang tawon, menyelamatkan korban bunuh diri, menyelamatkan orang atau hewan yang terjebak, menanggulangi pohon tumbang, dll. Pemadam kebakaran juga terkadang ditugaskan untuk memberi sosialisasi dan pendidikan kepada rakyat sipil tentang kebakaran dan cara menanggapinya. Di Indonesia, nomor telepon pusat Pemadam Kebakaran adalah: 113

Sedangkan tugas pokok adalah:

  1. Pencegahan kebakaran
  2. Pemadaman kebakaran
  3. Penyelamatan jiwa dan ancamakan kebakaran dan bencana lain





Ditulis Oleh: V. Widi Martono, S.Pd
Dikembangkan Oleh: Marganingsih Web Developer Crew