Jumat, 29 Maret 2024
Pondok Pesantren

Arahan Pimpinan Pondok Menjelang Liburan

Arahan Pimpinan Pondok Menjelang Liburan

Bogor, 18 Juni 2022|21.30 WIB.
Menjelang liburan akhir tahun dan kenaikan kelas. Pondok Pesantren Modern Sahid menyelenggarakan Kuliah Etiket : Nasehat Pimpinan Pondok Pesantren bagi seluruh santri menjelang liburan. Hal ini bertujuan agar para santri dapat mengisi liburan dengan hal-hal yang bermakna dan bermanfaat serta tidak meninggalkan kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan di pondok.

Acara yang dihadiri oleh seluruh santri putra dan putri diawali dengan laporan kegiatan program-program kepesantrenan yang meliputi bidang pengasuhan di asrama dan pembelajaran MDT/Kepesantrenan oleh Kepala Pengasuhan Ustad Jahidi, S.Pd, ME. Dalam laporannya ia menyampaikan bahwa secara umum disiplin santri berjalan dengan baik terlihat dari semakin sadarnya para santri dalam menerapkan disiplin yang ditetapkan di pondok.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Sahid Al-Ustad Muhammad Luqman, S.Pd.I berpesan dengan hal-hal JANGAN dan HARUS dilakukan selama liburan. Adapun 4 hal yang jangan dilakukan yaitu:
❌Jangan Kudis artinya kurang disiplin. Selama di pesantren terbiasa dengan disiplin maka di rumahpun harus tetap berdisiplin.
❌Jangan Kursi artinya kurang informasi. Santri harus selalu menyerap informasi agar selalu uptodate dan tidak ketinggalan zaman. Santri harus melek dengan informasi dan perkembangan yang terjadi saat ini apalagi di era milenial.
❌Jangan Kuper artinya kurang pergaulan. Santri harus rajin bergaul namun tetap harus memilah dan memilih teman bergaul agar tidak terbawa arus pergaulan yang menjerumuskan ke jurang kenistaan. Dalam bergaul santri harus bisa memberikan warna yang berbeda sehingga menjadi nilai dakwah.
❌Jangan Mager artinya malas bergerak/zumud. Jangan mentang-mentang liburan hanya diam diri saja dan bermalas-malasan. Santri harus tetap bergerak dimanapun berada dan seharusnya santri bisa memanfaatkan waktu buat membantu kedua orang tua dan masyarakat sekitar dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Karena santri adalah cerminan yang gerak-geriknya selalu jadi pusat perhatian masyarakat. Jika baik maka bernilah dakwah, yaitu ad-dakwah bil haal.

Adapun 3 yang HARUS dilakukan yaitu,
1. Menjalin komunikasi dengan Allah, artinya tetap istiqomah dalam beribadah kepada Allah.
2. Menjalin silaturahim dg orang tua, menjadikan waktu liburan waktu yang berkualitas dengan keluarga bukan malah merepotkan orang tua.
3. Mengenal dirinya, karena peribahasa Arab mengatakan
هلك امرؤ من لم يعرف قدره
Artinya : Binasalah seseorang yang tidak mengenal dirinya.
Acara ditutup dengan pemberian penghargaan bagi santri yang berprestasi dalam ujian pesantren dan kegiatan tasjiul lughoh atau pekan bahasa.

(Tim DM/Ujay_13)