Kamis, 28 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Rektor Unpad Kunjungi Universitas Leiden, Bahas Berbagai Peluang Kerja Sama

Rektor Unpad Kunjungi Universitas Leiden, Bahas Berbagai Peluang Kerja Sama
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti melakukan pertukaran cendera mata dengan Presiden Eksekutif Universitas Leiden Prof. Annetje Ottow di Blauwe Kamer atau Ruang Biru Faculty Club Universitas Leiden, Rabu (22/6/2022) waktu setempat.*

[Kanal Media Unpad] Guna mendukung peningkatan rekognisi internasional, Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan dan pengelola institusi di Universitas Leiden, Rabu (22/6/2022) waktu setempat.

Setibanya di Leiden, Rektor mengawali kunjungan ke “Institute of Environmental Sciences” (CML) di Gedung Van Steenis. Di lembaga tersebut, Rektor diterima langsung oleh Direktur CML Prof. Arnold Tukker.

Beberapa hal yang dibahas menyangkut kerja sama peningkatan kualifikasi dosen, baik melalui pelatihan (training), studi Doktor, hingga kerja sama riset. Salah satu yang potensial dilakukan kerja sama adalah dengan Pusat Unggulan SDGs Center dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad. Kerja sama dapat dilakukan seputar implementasi indikator SDGs dan economic-social-environtmental assesments.

“Kami juga terbuka menerima staf dosen yang berkualitas untuk melanjutkan program Doktor di sini,” ujar Prof. Tukker.

Agenda selanjutnya, Rektor mengunjungi “Leiden University Medical Center” (LUMC). Kunjungan diterima langsung oleh Kepala LUMC Global Suze Kruisheer. Selain membahas sekilas informasi mengenai LUMC, pertemuan tersebut juga membahas peran penting akademisi LUMC dalam melakukan penelitian dan penanganan Covid-19 dua tahun terakhir.

Dalam paparan yang disampaikan tim Kelompok Riset Mikrobakterial di bawah Departemen Penyakit Infeksi LUMC Dr. Simone A. Joosten dan Prof. dr. Tom HM. Ottenhoff, dijelaskan bahwa LUMC dan Unpad telah melakukan penelitian mengenai tuberkulosis dan diabetes melitus.

“Beberapa kerja sama riset yang sudah dilakukan, di antaranya dengan Prof. Bachti Alisjahbana dan Prof. Rovina Ruslami dari FK Unpad,” kata Prof. Ottenhoff.

Melihat aktivitas yang telah dilakukan antara Unpad dan LUMC, Rektor berharap kerja sama ini makin diperkuat dan ditingkatkan. Hal ini dimungkinkan mengingat Unpad telah memiliki Rumah Sakit Pendidikan dan saat ini tengah merancang pendirian “Unpad Center for Infectious Diseases” (UCID).

Masih di LUMC, Rektor juga melakukan pertemuan dengan Dr. Ir. Peter GM de Jong dan Prof. Friedo W Dekker dari Center for Innovation in Medical Education. Pertemuan dilakukan untuk membahas mengenai Medical Education and Educational Research di LUMC.

Pada kesempatan ini, Rektor mendengarkan paparan menarik mengenai bagaimana AugMedicine, (AR for medical diagnosis) dalam hal ini khususnya untuk paru-paru, dapat diciptakan sebagai inovasi pembelajaran canggih bidang kesehatan yang memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin. Selain itu, dibahas pula bagaimana pendekatan yang dilakukan pada mahasiswa untuk mengasah dan meningkatkan engagement memulai riset sejak masa awal studi di LUMC.

Pada pertemuan tersebut, Prof. Dekker membuka kemungkinan kerja sama dengan Unpad dalam berbagai bentuk, termasuk menerima kandidat baru program Doktoral dari Unpad khususnya bidang inovasi teknologi pendidikan dan penelitian kesehatan.

Usai mengunjungi LUMC, Rektor yang didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Belanda Dr. Din Wahid, Direktur SDM Unpad Aulia Iskandarsyah, PhD, Dosen Departemen Statistika Unpad Dr. Toni Toharudin, dan Direktur KITLV Jakarta Marrik Bellen, mengunjungi kebun botani “Hortus Botanicus” kebanggaan Universitas Leiden yang sudah dibangun sejak 1594.

Ditemani Profesor Botani Universitas Leiden Prof. Paul Kessler, Rektor diajak mengelilingi kebun seluas tiga hektar dan diperlihatkan berbagai koleksi tanaman yang ada di kebun botani tersebut, salah satunya tanaman tropis Asia Tenggara yang perlu diperlihara secara khusus.

Rektor berharap, kekayaan koleksi tanaman dan pengelolaan tanaman botani sebagai media belajar akademisi maupun publik di Leiden dapat menginspirasi peningkatan koleksi dan fungsi Arboretum yang ada di kampus Unpad.

Usai melihat kebun botani, Rektor kemudian bertemu dengan Presiden Dewan Eksekutif Universitas Leiden Prof. Annetje Ottow. Presiden perempuan pertama di Universitas Leiden tersebut sangat antusias mengetahui bahwa Prof. Rina Indiastuti pun merupakan Rektor perempuan pertama di Unpad.

Dari pertemuan tersebut, Prof. Ottow melihat banyak peluang yang bisa dikerjasamakan antara Unpad dan Universitas Leiden dalam berbagai bidang, terutama di bidang pendidikan dan penelitian.

Ia pun menyanggupi undangan Unpad untuk menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Dies Natalis ke-65 Unpad, September mendatang.

Selanjutnya, Rektor bertemu dengan Associate Professor “Institute of Cultural Anthropology and Development Sociology” Dr. Annemarie Samuels yang memiliki banyak pengalaman penelitian di Indonesia. Rektor berharap sosok seperti Annemarie Samuels dapat membagi pengalaman dan mampu menginspirasi akademisi Unpad.

Menutup kunjungannya di Leiden, Rektor berkesempatan bertemu dengan akademisi Unpad yang tengah studi dan tinggal di kota Leiden dan sekitarnya.*