Sabtu, 20 April 2024
Perguruan Tinggi

120 Mahasiswa MBKM Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Sudah Mendarat di Jambi; Dari Mana Saja?

120 Mahasiswa MBKM Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Sudah Mendarat di Jambi; Dari Mana Saja?

JAMBI,- Universitas Jambi pada awal semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 menerima sebanyak 120 mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM2) Tahun 2022 yang berasal dari 45 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Dengan mengusung tema ’Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya’, seluruh mahasiswa tersebut tiba di Jambi mulai tanggal 11-13 Agustus 2022 di Bandar Udara Sulthan Thaha Jambi.

Hari pertama kedatangan mahasiswa Inbound PMM pada 11 Agustus 2022 berjumlah 81 mahasiswa, dengan rincian 10 mahasiswa pada pukul 11.15 WIB, 19 mahasiswa pada pukul 11.55 WIB, 3 mahasiswa pada pukul 16.25 WIB, dan 49 mahasiswa pada pukul 17.35 WIB.

Hari kedua terdapat total 17 mahasiswa dengan rincian 16 mahasiswa pada pukul 11.55 dan 1 mahasiswa pada pukul 14.05. pada hari ketiga dan terakhir dari kedatangan mahasiswa Inbound PMM, terdapat dua jam kedatangan dengan rincian 15 mahasiswa pada pukul 16.35 WIB dan 1 orang mahasiswa pada pukul 18.10.

Rincian 45 perguruan tinggi yang mengirimkan mahasiswa PMM ke UNJA adalah sebagai berikut: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, IKIP Budi Utomo, Universitas Jember, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Trunojoyo, Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Tadulako, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Universitas Bosowa, Universitas Muria Kudus, Universitas Islam Malang, Universitas Mataram, STKIP PGRI Pacitan, Universitas PGRI Semarang, Universitas Galuh, Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung, Universitas Halu Oleo, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Singaperbangsa Karawang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM, Universitas Khairun, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Puangrimaggalatung, Universitas PGRI Madiun, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Universitas Garut, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Djuanda, Universitas Islam Balitar, Universitas Kristen Wira Wacana Sumba, Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, Universitas Sains Alquran, STMIK IKMI Cirebon, Universitas Bina Sarana Informatika, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Universitas Tidar, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Nusantara PGRI Kediri, dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

Sesampainya di Bandara Jambi, mahasiswa Inbound PMM disambut dan dijemput langsung oleh Koordinator PMM, Dr. Madyawati Latief, S.P., M.Si.; Koordinator Pusat Pengkajian dan Pengembangan Multimedia, Sekretaris Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Sekretaris Rektor Bidang Akademik, Staf Multimedia LPTIK UNJA, Staf HUMAS UNJA, mahasiswa UNJA yang menjadi Mentor, serta 10 pengemudi yang siap mengantar mahasiswa inbound PMM tersebut ke RUSUNAWA menggunakan unit mobil Hi-Ace.

Dr. Madyawati Latief, S.P., M.Si., selaku Koordinator PMM tahun 2022 menjelaskan tentang jumlah mahasiswa inbound PMM yang akan melaksanakan perkuliah di Universitas Jambi.

“Universitas Jambi menerima mahasiswa Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka Tahun 2022  (PMM2) sebanyak 120 orang yang berasal dari 45 Perguruan Tinggi di Indonesia mulai dari pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Wilayah Indonesia Timur lainnya, selama 5 bulan. Mahasiswa inbound ini akan mengikuti kuliah di Universitas Jambi, sesuai dengan mata kuliah yang mereka pilih baik di prodi yang sama dengan prodi asal, maupun di lintas prodi,” ujar Dr. Madyawati.

Zahra Kamila, salah satu mahasiswa yang berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta, mengungkapkan alasan dan harapannya memilih UNJA sebagai kampus pelaksanaan PMM2.

“Alasan saya untuk memilih Universitas Jambi adalah saya ingin mengetahui lebih dalam budaya apa saja yang ada di Jambi. Harapan saya terhadap Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang kedua ini, kita semua bisa saling bertukar pengalaman dan saling mengetahui budaya di masing-masing daerah,” ujar Zahra.

Dimas Anugrah Adiyadmo/HUMAS