Sabtu, 20 April 2024
Perguruan Tinggi

Kerjasama dengan HKI, Pendidikan Kimia Unram Gelar Seminar Kimia the 1st NiTRIC 2022

Kerjasama dengan HKI, Pendidikan Kimia Unram Gelar Seminar Kimia the 1st NiTRIC 2022

Mataram, Universitas Mataram – Himpunan Kimia Indonesia (HKI) cabang Nusa Tenggara bekerjasama dengan Pendidikan Kimia Universitas Mataram (Unram) serta Ikatan Alumni Pendidikan Kimia FKIP Unram mengadakan seminar kimia the 1st NiTRIC 2022 (Nusa Tenggara Conference of Chemistry) pada tanggal 28-29 Juli 2022 di Hotel Santika, Mataram dengan mengangkat tema “Energizing Research Rewarding Passion”.

Tujuan diadakannya seminar ini yakni sebagai wadah peneliti untuk memaparkan hasil penelitiannya di berbagai cabang ilmu kimia, maupun bidang terkait seperti pendidikan kimia, lingkungan, medisin, energi, material dan lain sebagainya. Seminar ini dibuka oleh Prof. Dr. Hamzah Fansuri dari Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) selaku Ketua Himpunan Kimia Indonesia, dan didampingi oleh Dr. Gunawan, Wakil Dekan bidang Akademik FKIP Unram dan Dr. Emmy Yuanita Wakil Dekan bidang Umum dan Keuangan FMIPA Unram.

Seminar ini diikuti lebih dari 100 peserta dan terdapat 60 hasil penelitian dipresentasikan baik secara daring maupun luring. Seminar ini menghadirkan 6 keynote speakers dan 6 invited speakers yang berasal dari berbagai universitas dan institusi di antaranya Prof. Muhammad Raza Shah dari University of Karachi (UOK), Pakistan; Prof. Hamzah Fansuri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia; Prof. Mauro Mocerino dari Curtin University, Australia; Prof. Drexel Camacho dari De La Salle University, Philippines; Dr. Pravin Dudhagara dari Veer Narmad South Gujarat University, India; Dr. Talha Bin Emran dari BGC Trust University, Bangladesh; Prof. Enade Perdana Istyastono dari Universitas Sanata Dharma, Indonesia; Prof. Trina Ekawati Tallei dari Sam Ratulangi University, Indonesia; Dr. Nonni Soraya Sambudi dari Universiti Teknologi PETRONAS, Malaysia; Dr. Sweta Parimita Bera dari P.P. Savani University, Surat, India; Dr.rer.nat. Antonius R B Ola. dari Nusa Cendana University, Indonesia; dan Dr. Yusran dari Department of Chemistry, Fudan University, China.

Dalam pemaparannya, Prof. Drexel Camacho menyambut baik tema yang diusung dalam seminar ini. Menurut beliau, tema seminar ini sangat tepat, terutama di tengah tren kaum muda yang saat ini enggan mempelajari sains. “Penelitian di Malaysia baru-baru ini mengungkapkan lebih dari 70% kaum muda di Malaysia tidak tertarik melanjutkan studi di universitas,” ujar Prof. Drexel.

Di sisi lain, tantangan global yang dihadapi masyarakat dunia yang dituangkan dalam 17 butir tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG, sustainable development goals) menuntut sumber daya yang tidak hanya mumpuni, tetapi mampu melihat peluang yang tersedia. Dalam konteks ini, para peneliti di Asia Tenggara yang diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, masih dihadapkan pada keterbatasan kemampuan untuk memanfaatkannya sehingga diperlukan loncatan pemikiran dan sinergi para ahli dari berbagai bidang.

Bidang kimia lain yang bersentuhan dengan medisin dengan pendekatan nanoteknologi dipaparkan Prof. Muhammad Raza Shah. Prof. Shah mengepalai lembaga di Universitas Karachi yang saat ini aktif melakukan riset drug delivery dengan sistem nano yang dapat meningkatkan efikasi penggunaan obat. Tidak kurang dari 17 obat dan vaksin yang telah beliau kawal ke uji klinik, termasuk vaksin Covid-19.

Ketua panitia seminar, Dr. L. Rudyat Telly Savalas, menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme peserta dan kesediaan para pembicara kunci dan pembicara undangan untuk berbagi hasil-hasil penelitiannya. Secara khusus, kegiatan seminar ini didukung oleh Ikatan Alumni Prodi Pendidikan Kimia FKIP Unram yang telah dilatih untuk mengelola penyelenggaraan seminar internasional. Kegiatan seminar internasional merupakan kegiatan yang kompleks dan memerlukan pengelolaan yang baik, terutama jika seminar menargetkan publikasi di jurnal maupun prosiding dengan pengindeks bereputasi. Oleh karena itu, keterlibatan alumni untuk menangani sisi organisatoris penyelenggaran seminar dirasakan sangat membantu, sehingga para dosen dapat lebih fokus mengawal seminar dari sisi akademis-ilmiah