Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Prof. Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum., pemateri acara Seminar Nasional SAGA #4 yang diselenggarakan PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Seminar Nasional SAGA #4 dengan tajuk “Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan, juga secara luring bertempat di Ruang Amphitarium, Kampus IV UAD pada Sabtu, 13 Agustus 2022. Hadir sebagai pemateri Prof. Dr. Andayani, M.Pd., Prof. Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum., dan Roni Sulistiyono, M.Pd.

Andayani menyampaikan mengenai inovasi pembelajaran bahasa Indonesia dalam konteks Merdeka Belajar di era digital. Esensi merdeka dalam berpikir kuncinya ada pada seorang pendidik. Tanpa terjadi sebuah perubahan dan tindakan dari pendidik maka tidak mungkin akan terjadi perubahan pada peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia Merdeka Belajar implikasinya adalah belajar, berpikir, berfilsafat, dan mencari pengetahuan. 

“Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan rentang jarak antara pendidik dan peserta didik saling berkomunikasi melalui media digital. Ada ide dari penelitian kami yaitu mengubah arah pendidikan education menjadi edutainment. Secara esensial tidak mengubah hakikat proses pembelajaran, melainkan ada beberapa perbedaan dalam proses perencanaan, strategi, metode, dan teknik pengajarannya,” jelas Andayani.

Edutainment berasal dari perpaduan kata education dan entertainment. Edutainment merupakan sebuah pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan dipadukan dengan hiburan sehingga pembelajaran banyak diminati. Penggambaran edutainment pada era digital untuk mewujudkan demonstrasi, penggunaan multimedia untuk mengenalkan objek kajian, menggunakan musik dan lagu, menggambarkan pendidikan dengan permainan, serta menyelipkan humor dalam pendidikan.

Lebih lanjut, Prima menyampaikan Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 30 tahun 2022 tentang kebijakan MBKM yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

“Beberapa Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) MBKM itu seperti pertukaran pelajar, asistensi mengajar, magang praktik kerja, mengajar di sekolah, penelitian, proyek kemanusiaan, dan bela negara. BKP ini bertujuan untuk meraih capaian pembelajaran lulusan dengan kompetensi tambahan baik soft skill maupun hard skill. Selain itu sebagai bentuk internalisasi sikap profesional dan budaya kerja yang sesuai, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan,” papar Prima.

Terakhir, ia menyampaikan mengenai langkah pemutakhiran kurikulum yang berorientasi MBKM di Prodi PBSI. Di antaranya analisis kebutuhan pasar dan stakeholder, analisis perkembangan keilmuan dan keahlian, penyesuaian visi misi universitas, serta analisis kebutuhan kualifikasi nasional dan internasional. (frd)

uad.ac.id