Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Prodi Ilkom Gelar Workshop Pemetaan dan Penetapan Mata kuliah Unggulan untuk Inovasi Pembelajaran PKKM Tahap II

Prodi Ilkom Gelar Workshop Pemetaan dan Penetapan Mata kuliah Unggulan untuk Inovasi Pembelajaran PKKM Tahap  II

Prodi Ilkom FISIP UMJ gelar Workshop Pemetaan dan Penetapan Mata Kuliah Unggulan Prodi Ilmu Komunikasi di Novotel Tangerang. Workshop ini adalah sebagai bagian dari kegiatan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) on going tahun kedua. Melibatkan Direktur Operasional Nusantara TV, Untung Pranoto, Founder/Senior Advisory Consultant Kinanti Budi Rizanto Binol, dan Co-Founder RWE Digital Agency David Rianto, workshop diikuti oleh seluruh dosen Prodi Ilmu Komunikasi secara luring dan daring, Selasa (13/09).

Pada kesempatan tersebut hadir pula Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, S.Kp.,M.Kep., Dekan FISIP UMJ Dr. Evi Satispi, M.Si., Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si., serta jajaran dosen Ilmu Komunikasi FISIP UMJ.

Saat membuka acara, Muhammad Hadi menyampaikan secara langsung bahwa Ilmu Komunikasi adalah sebuah inovasi baru di era sekarang. “Sebagai akademisi maka kita harus punya talenta baik internal maupun eksternal, dibutuhkan aspek vokasi dan profesional. Di dalam pendidikan dibutuhkan seorang akademisi”.

Dekan FISIP UMJ Evi Satispi menambahkan, kesesuaian kebutuhan antara akademisi dan vokasi dapat dijembatani dengan pemilihan mata kuliah yang sesuai kebutuhan. Karena dibutuhkan mata kuliah unggulan dengan target output base. “Pemilihan mata kuliah ini harus diperhatikan  seksama dengan melibatkan kalangan praktisi atau mereka yang banyak berkecimpung di bidang terkait” Jelasnya. 

Kaprodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ, Oktaviana Purnamasari menilai workshop pemetaan mata kuliah unggulan Prodi Ilmu Komunikasi ini bertujuan untuk mendapatkan insight atau masukan dari dunia industri. “Khususnya mata kuliah apa saja yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini guna mendukung profil lulusan Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ sebagai Public Affairs, Strategic Planner, Creative team (Art Director, Copywriter), serta Content Creator,” ungkap Oktaviana Purnamasari dalam laporannya. 

Kegiatan kemudian diisi oleh ketiga narasumber yang memaparkan terkait dengan Broadcasting, Advertising, dan Public Relation. Pemaparan materi workshop dari ketiga narasumber memberikan insight tentang kebutuhan industri baik itu penyiaran, periklanan, dan public relations atau kehumasan.

“Yang dibutuhkan di dunia penyiaran adalah kreatifitas, mampu meningkatkan pengetahuan tentang jurnalisme”, jelas Untung Pranoto saat menyampaikan materi workshop tentang broadcasting.

Sementara itu, David Rianto, yang menyampaikan materi terkait advertising memberikan penilaian sejumlah mata kuliah yang bersinggungan dengan creative content, media team dan strategic team , dapat menjadi pilihan menarik. ” strategi planner khususnya terhadap konsumen dan brand, strategic thinking, dan kemampuan riset , sangat penting dalam periklanan, “jelas David Rianto.

Dalam sesi pemaparan PR, Rizanto Binol berpendapat bahwa Industri PR saat ini membutuhkan SDM seperti mahasiswa yang memiliki kemampuan menganalisa atau analytical Thinking. Ini dibutuhkan dalam menciptakan  pembentukan strategi komunikasi yang efektif. 

Sebelum dititup, Workshop memfasilitasi dosen berkolaborasi dengan mahasiswa untuk membuat video pembelajaran bagi mata kuliah unggulan. “Saya siap menyiapkan tim jika Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ membutuhkan peningkatan kemampuan mahasiswa dan dosen dalam menggali mata kuliah unggulan di konsentrasi Public Relations,” pungkas Rizanto Binol. (ID/KSU)