Jumat, 19 April 2024
Perguruan Tinggi

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Advokasi Penurunan Stunting dengan Pemda Kabupaten Simalungun

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Advokasi Penurunan Stunting dengan Pemda Kabupaten Simalungun

Simalungun (UIN SU)
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan menjalin Advokasi dan Penguataan Komitmen dengan Pemerintah Daerah dan pihak Swasta dalam upaya akselerasi penurunan dan pencegahan Stunting di Kabupaten Simalungun. Kegiatan ini difasilitasi oleh Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Konsortium Perguruan Tinggi, Forum Rektor, Kementerian Pendidikan Tinggi (Macthing Fund Kedaireka) dan BKKBN.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Simalungun, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN SU, BAPPEDA, Dinas Kesehatan, BKKBN, OPD Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas PU, Dinas Sosial, DPPKB, PLKB, PKB, Satgas Stunting, Camat Tanah Jawa, Camat Silimakuta, Camat Dolok Panribuan, Kepala Desa Bahkisat, Bayu Bagasan, Mekar Mulia, Baja Dolok, Panembahan Marjanji, Maligas Tongah. Turut hadir pada acara tersebut pihak swasta antara lain: Bank BNI Kabupaten Simalungun dan PT Suri Tani Pemuka/PT Jaffa Kabupaten Simalungun.

Dalam sambutannya Wakil Rektor IV UIN Sumatera Utara Bidang Kerjasama menyampaikan dukungan penuh dan terima kasih pada Forum Rektor, Kedaireka USU, dan Universitas Sumatera Utara yang telah menggagas Deklarasi Komitmen Bersama Akselerasi Stunting di Propinsi Sumatera Utara. Disadari bersama bahwa dampak dari pandemi COVID -19 mengancam berbagai sektor kehidupan masyarakat, pemutusan hubungan kerja dan berakibat pada hilangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama makanan bergizi dan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Wakil Rektor IV menutup sambutannya dengan harapan kegiatan ini merupakan solusi mengatasi stunting di Sumatera Utara.

Dr. Lita Sri Andayani, SKM., M.Kes mewakili Tim Kedaireka USU menyampaikan rasa terima kasih atas respons yang sangat baik dari Pemerintah daerah khususnya kehadiran seluruh OPD dan Dinas terkait. melalui advokasi ini nantinya tidak hanya dalam bentuk seminar dan ceramah, tetapi diperoleh policy untuk Pemerintah Kabupaten menyusun program kerja mengatasi stunting di Kabupaten Simalungun.

Acara dibuka oleh Wakil Bupati Simalungun, H. Zonny Waldy, S.Sos., MM. dengan memberikan apresiasi kepada Konsortium Perguruan Tinggi, BKKBN, USU dan UIN SU yang menggagas acara ini. Dengan tangan terbuka Pemerintah Daerah menyambut baik kerja sama dan siap membantu program kerja dalam bentuk aksi nyata edukasi, pelatihan dan pendampingan sehingga keluarga berisiko memiliki kemampuan secara mandiri memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Ketua Pelaksana Macthing Fund Propinsi Sumatera Utara Dr. dr. Juliandi Harahap, MA., SpKKLP menjelaskan Stunting dimasa yang akan datang rentan mengalami penyakit degeneratif sehingga menjadi beban Negara. Perguruan Tinggi sebagai Lembaga yang mengemban Tri Darma (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) berperan menggerakkan masyarakat memiliki ketahanan pangan keluarga melalui pemberdayaan upaya kesehatan gizi keluarga dan peningkatan ekonomi keluarga.

Perwakilan BAPPEDA dihadiri oleh Kabid Sosbud & SDM Rismauli Maretha Silalahi, ST., MT, MSc. Memaparkan BAPPEDA sebagai Koordinator bidang Koordinasi, Konvergensi dan Perencanaan Program Stunting di Kabupaten. Melakukan analisis situasi untuk mendapatkan masalah dan memberikan rekomendasi. Hal yang sama disampaikan oleh Narasumber dari DPPKB Kabupaten Simalungun Gimrod Sinaga, SKM., MKM percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Simalungun secara “Marharoan Bolon” melibatkan semua pihak 14 OPD lintas sektor, camat, desa dan tokoh agama/masyarakat menunjukkan keseriusan dan perhatian yang besar terhadap Stunting.

Session diskusi mendapat masukan dari Satuan Gugus Tugas Stunting Arwin Noviandy, perwakilan PT Suri Tani Permuka/PT Jaffa: Nugraha Panca W, Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun: Rosman Saragih, SKM. Pengelolaan satu data stunting, pemantauan dan evaluasi merupakan tugas satgas. Disisi lain Pihak Swasta/Perusahaan juga telah melakukan aksi nyata seperti: PHBS di Sekolah Dasar, Gerakan Gemar Makan telur, dan dokter kecil. Oleh karena masalah stunting tidak terlepas dari perilaku yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat, harapan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun hendaknya FKM UIN SU melalui dosen dan mahasiswa merencanakan program untuk merubah perilaku masyarakat: mengakses pelayanan kesehatan, personal hygiene (kebersihan diri), STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan) menjadi sasaran utama Perguruan Tinggi dalam program Kampus Merdeka.

Acara terlaksana atas kerja sama Tim dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: Eliska, SKM., M.Kes, Delfriana Ayu Astuty, SST., M.Kes dan PIC Stunting Kabupaten Simalungun Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes. (Humas)