Kamis, 18 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DENGAN KEYAKINAN KELAS BEKERJA SAMA UNTUK MEMBUAT POJOK LITERASI KELAS

MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DENGAN KEYAKINAN KELAS BEKERJA SAMA UNTUK  MEMBUAT POJOK LITERASI KELAS

A. LATAR BELAKANG

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan ang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada  ada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”. Dalam proses menuntun, anak diberi kebebasan untuk menjadi dirinya sesuai dengan kodrat yang menyertainya, untuk itu seorang pendidik sebagai pamong harus memberi tuntunan dan arahan agar seorang anak tidak kehilangan arah yang membahayakan diri anak tersebut.

Budaya Positif menjadi sangat penting di sekolah g untuk mengembangkan murid yang memiliki karakter kuat, sesuai profil pelajar pancasila yang dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan di Indonesia. Untuk membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar peserta didik mampu berfikir, bertindak, dan mencipta secara merdeka, mandiri, dan bertanggungjawab.

Mewujudkan pemeliharaan yang baik sebaik perwujudan among dari seorang pendidik adalah dengan memunculkan nilai-nilai keyakinan di kelas, dan bukan hanya sekadar peraturan atau tata tertib yang harus dipatuhi. Nilai keyakinan disini merupakan nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal yang disepakati secara tersurat dan tersirat lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Nilai-nilai kebajikan lebih kepada keyakinan seorang peserta didik yang kemudian menjadi motivasi dalam dirinya untuk  tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna.

Nilai-nilai Kebajikan Universal dapat menjadi landasan untuk membuat suatu keyakinan sekolah atau keyakinan kelas. Nilai nilai kebajikan ini kemudian dapat menjadi sebuah keyakinan kelas yang dijalankan bersama untuk menumbuhkan budaya disiplin positif di sebuah kelas atau sekolah.

Untuk mampu menerapkan keyakinan kelas atau keyakinan sekolah ini, perlu melakukan perubahan dan membutuhkan waktu yang bersifat gradual. Oleh karena itu seorang pemimpin atau seorang guru penggerak perlu untuk mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain untuk menjalani proses bersama. Pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan dapat dilakukan dengan model Inkuiri Apresiatif (IA) yang akan membantu membebasakan potensi untuk inovatif dan kreatif, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan biasa (David Cooperrider, dalam Noble & McGrath, 2016).

B. TUJUAN

Tujuan nya adalah untuk mendapati peserta didik dengan disiplin positif yang baik, menghargai dan mencintai dirinya serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan yang diyakini, terutama nilai-nilai keyakinan yang dibangun di kelas murid tersebut. Hal ini dapat terwujud dengan membuat pojok literasi sebagai alat yang dapat digunakan untuk menerapkan budaya positif dengan nilai keyakinan kelas yang disepakati bersama.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN
  • Peningkatan motivasi intrinsik untuk belajar peserta didik.
  • Peningkatan disiplin positif peserta didik.
  • Memudahkan mendapatkan solusi untuk menyelesaikan masalah.
  • Peserta didik memiliki semangat kerja sama, aktif dalam berdiskusi dan bertanggung jawab.
D. LINI MASA YANG DILAKUKAN
  • Diseminasi dengan kepala sekolah, Wakil dan Ketua porgram keahlian
  • Diseminasi  dan pengumpulan data tentang nilai-nilai kebajikan dan keyakinan kelas dengan peserta didik kelas XI MPLB.
  • Menyepakati nilai-nilai kebajikan dan keyakinan kelas dengan peserta didik kelas XI MPLB
  • Membuat alat bantu penerapan disiplin positif dengan nilai-nilai kebajikan dan keyakinan kelas pada  peserta didik kelas XI MPLB, berupa kesepakatan kelas yang di tulis pada pojok literasi di kelas.
  • Menerapkan disiplin positif dengan nilai-nilai kebajikan dan keyakinan kelas pada  peserta didik kelas XI MPLB.
  • Menerapkan konsep restitusi dalam menyelasikan masalah.
E. HASIL NYATA YANG DILAKUKAN
  • Pihak manajemen sekolah menyambut baik atas rencana implementasi dari budaya positif yang telah direncanakan.
  • Pihak manajemen sekolah mendukung penuh berbagai kegiatan yang akan dilakukan, dengan memberi keleluasanaan untuk melakuan diskusi dan umpan balik.
  • Murid memberikan respon positif dan antusias, karena mereka merasa memerlukan nilai-nilai keyakinan yang diprioritaskan di kelas untuk membuat kelas mereka menyenangkan.
  • Murid  memiliki keterampilan yang baik dalam menyampaikan ide atau gagasan, saat membuat pojok literasi yang mencantumkan nilai-nilai keyakinan kelas secara cantik dan menarik.