Kamis, 18 April 2024
Sekolah Menengah Atas

Aroma Nasi Biryani di SMA Muhi

SCROLL_TEXT

Rabu, 14 September 2022, hadir menu spesial di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yaitu Nasi Biryani. Biryani merupakan hidangan berupa nasi (biasanya dari beras basmati) yang dimasak dengan rempah-rempah lalu ditambah dengan sayuran, atau daging. Makanan ini berasal dari Asia Selatan (India dan Pakistan).

Biryani berasal dari bahasa Persia, yang berarti goreng atau panggang.  Pada zaman dulu, beras digoreng di dalam minyak samin sebelum direbus di dalam air bersama rempah-rempah hingga setengah matang.

Banyak yang menganggap bahwa biryani sama dengan nasi kebuli. Namun, dua hidangan tersebut memiliki banyak perbedaan dari sisi cara pengolahan, rasa, dan rempah-rempah yang digunakan.Daging yang dipakai adalah daging kambing atau daging ayam tapi kali ini menggunakan daging ayam.

Rempah-rempah yang dipakai sewaktu memasak biryani, termasuk di antaranya: minyak samin, kacang-kacangan, jintancengkihkapulagakayu manis, daun salam kojaketumbar, daun mintjahebawang bombay, dan bawang putih. Nasi biryani yang asli memakai safron.

Bisa dibayangkan betapa rumitnya masak biryani ini. Karena begitu rumit maka biryani sering dijadikan hidangan dalam sebuah pesta. Seperti kata kepala SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, Dr. Rahayuningsih, S.Pd., M.Pd. bahwa, “Biryani biasanya dihidangkan sebagai sajian pesta”.

“Ini yang masak anak saya, Bela Alfatiara Haryono”, imbuh beliau. Tak heran bila Mbak Bela dapat masak biryani dengan sedapnya karena pengalaman masak dengan keluarga besarnya di India.

Sedikit ilmu berdasarkan cara memasak, biryani dibagi menjadi dua jenis pakki biryani dan kacchi biryani. Daging untuk pakki biryani dimasak terpisah hingga matang sebelum dimasak dengan beras di dalam panci tertutup. Daging untuk direndam di dalam campuran yogurt dan rempah-rempah sebelum diletakkan di dasar panci dan dimasak bersama nasi yang sudah direbus hingga setengah matang. Setelah beras setengah matang, beras dicampur dengan kaldu berbumbu, ditutup rapat di dalam panci, dan dimasak hingga matang sampai kaldu terserap ke dalam nasi.

Alhamdulillah kami semua bisa ikut menikmati biryani tanpa harus ke India. Maturnuwun bu Rahayuningsih sekeluarga, semoga Allah mengganti dengan pahala yang berlipatganda, sehat dan rizki barokah.