Kamis, 25 April 2024
Sekolah Menengah Pertama

PKKM III, Pertahankan Superteam dan Budayakan Inovasi Berkelanjutan

PKKM III, Pertahankan Superteam dan Budayakan Inovasi Berkelanjutan

Rabu (21/09/22), MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid kembali melaksanakan agenda tahunan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM), dalam hal ini Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I.,M.Pd sebagai subyek yang dinilai kinerjanya menahkodai madrasah. PKKM di tahun ketiga ini, bertindak sebagai Asesor I Drs. Achmad Junaedi, M.M dan Asesor II Dra. Farida Nurhana, MA.

Kegiatan yang ditempatkan di Gedung Terpadu lantai 2 tepatnya di perpustakaan madrasah ini dihadiri dewan guru dan staf tata usaha sesuai dengan surat edaran MU-F2/500/A.II/IX/2022. Tepat pukul 09.00 WIB, master of ceremony Abdurrahman, S.Pd mengawali PKKM III dengan menjelaskan kepada audiens tentang rundown acara, yang kemudian mempersilahkan Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I, M.Pd untuk memberikan sambutan sekaligus pemaparan kinerjanya memimpin lembaga selama satu tahun.

Meskipun PKKM ditujukan kepada kepala madrasah, yaitu merujuk pada usaha pengembangan madrasah, usaha manajerial madrasah, supervisi tenaga pendidik-kependidikan, dan pengembangan kewirausahaan madrasah, tetapi fokus penilaian ada pada proses bagaimana seorang kepala madrasah dapat mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya seperti yang disyaratkan Peraturan Menteri Agama tentang Perubahan atas PMA No. 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah kepada seluruh civitas madrasah.

Pemaparan kinerja sepanjang satu tahun ini lebih kepada mengimplementasikan hasil evaluasi dari PKKM II. Poinnya, Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I, M.Pd mengupayakan satu visi yang sama di segala aspek potensi diri warga madrasah, yaitu mulai dari berpikir, bersikap, dan bertindak.

Tak lupa di akhir pemaparannya, secara pribadi dan mewakili dewan guru-staf mengucapkan banyak terimakasih kepada Asesor I karena semenjak madrasah lahir hingga berpredikat unggul ini merupakan bukti warisan ilmu manajerial dari Drs. Achmad Junaedi, M.M. Betapa kalimat sakti ‘Untuk menjadi lembaga yang bermutu, wajib menerapkan Superteam. Apalah artinya menjadi Superman, jika tidak terbangun kepercayaan dan komunikasi di antara tim’ menjadi pegangan madrasah menjalankan fungsi kelembagaan.

Kepala madrasah kemudian memutar video pendek yang berisi dokumentasi kenangan bersama Drs. Achmad Junaedi, M.M selama tiga tahun. Selipan backsound berupa puisi yang dibacakan oleh siswi membuat seisi ruangan diam terharu mengenang momen-momen ‘kemesraan’ bersama beliau.

Perlu diketahui bahwasanya PKKM III kali ini merupakan pertemuan terakhir dengan Abah Jun (sapaan akrab Drs. Achmad Junaedi, M.M) secara formal. Pasalnya, beliau tidak lagi menjadi pembina/pengawas MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid karena beliau diberikan amanah membina di wilayah kerja lain yang masih di lingkungan Kementerian Agama Kab. Lumajang Tingkat Menengah.

Kemudian sambutan berikutnya, Asesor II Dra. Farida Nurhana, MA mengapresiasi capaian madrasah yang mendapatkan nilai akreditasi unggul. Baginya, perkembangan MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid sebagai lembaga madrasah baru teramat sangat cepat dan memukau prestasinya dalam kurun waktu tiga tahun. Setelah berdiskusi dengan Asesor I tentang perkembangan madrasah, beliau berkesimpulan jika personel lembaga yang berjiwa muda dan kaya gagasan serta mau dan terbuka untuk diarahkan adalah modal utama sumber daya di lembaga ini.

“Setelah tadi saya berbincang dengan Abah Jun dan bertatap muka langsung orang-orang muda yang hebat dibalik suksesnya akreditasi, saya menyimpulkan bahwa njenengan semua ini adalah modal utama madrasah dapat berkembang. Jujur saja, saya sangat kagum dengan madrasah ini yang masih berumur tiga tahun sudah mampu memberikan kebanggaan. Tetaplah semangat, berikan pelayanan yang unggul kepada siswa” ungkap Asesor II mengakhiri sambutannya.

Asesor I Drs. Achmad Junaedi, M.M selanjutnya melanjutkan sambutan dengan kekhasan beliau yang menampilkan figur seorang ayah yang siap melepas putranya. Setelah menyampaikan selamat atas capaian akreditasi, beliau menasehati bahwa penilaian akreditasi bukan sekedar penilaian di atas kertas, kepala madrasah dan semua personelnya harus mampu membuktikan definisi ‘unggul’ dalam dunia pendidikan.

Menurut pengakuan beliau, dirinya di Tahun 2001 yang saat itu mengawali menjadi pengawas/pembina hingga di Tahun 2022 ini, hanya MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid saja yang mampu memenuhi ekspektasinya. Dalam kesempatan ini beliau berpamitan tidak lagi menjadi pengawas/pembina di madrasah ini. Namun, beliau berharap agar terus dapat berkomunikasi baik itu berupa bertukar informasi atau mendiskusikan segala hal terkait dunia pendidikan.

“Meskipun saya tidak menjadi pengawas dan pembina di sini, kita dapat bertukar informasi atau berdiskusi mengenai dunia pendidikan. Saya percaya dengan njenengan semua, bahwa MTs. Miftahul Ulum 2 mampu untuk sukses” tegas pengawas yang telah bertugas selama 21 tahun ini.

Terakhir, Waka Sarana Dan Prasarana Aris Purnomo, S.Pd yang menjadi perwakilan guru-staf menyampaikan permohonan maaf setulus dan sedalam-dalamnya atas ucapan, sikap, dan perilaku selama ini. Kesan dan ilmu dari Abah Jun yang terekam jelas menurut para guru dan staf menurut waka sarpras ini yaitu ATM (amati, tiru, modifikasi). Pengamatan/observasi kemudian meniru konsep untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan dan sumberdaya sangat membantu untuk menjalankan kewajiban sebagai tenaga kependidikan.

Secara tersirat, para guru dan staf berat hati berpisah dengan sosok pengawas/pembina yang telah berjasa bagi perkembangan madrasah. Guru Bahasa Indonesia memohon izin untuk mengungkapkannya melalui lagu berjudul ‘Kemesraan” dan mengajak rekan lainnya untuk menyanyikan bersama.

Asesor I dan Asesor II tak sungkan bernyanyi bersama, penggalan lirik ‘kemesraan ini janganlah cepat berlalu, kemesraan ini inginku kenang selalu’ tepat rasanya untuk menggambarkan momen yang tercipta. Tetapi, suasana mesra di PKKM III terpaksa harus diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ketua Tim PKKM III Husen, S.Pd.I sebagai penanda berakhirnya kegiatan