Jumat, 19 April 2024
Perguruan Tinggi

Unika Soegijapranata bersama Jasa Raharja Adakan Workshop Safety Campaign 

Unika Soegijapranata bersama Jasa Raharja Adakan Workshop Safety Campaign 

Indonesia mengalami kenaikan angka korban kecelakaan lalu lintas di periode semester 1-2022 yaitu sebanyak 15,1% dari tahun 2021. Angka korban kecelakaan ini mengkhawatirkan dan mendorong institusi pemerintah dan institusi pendidikan untuk berkolaborasi menyuarakan “keamanan dalam berkendara.”

Jasa Raharja sebagai penjamin pertama korban kecelakaan lalu lintas bersama dengan institusi pendidikan Unika Soegijapranata Semarang mengadakan workshop yang berjudul “Safety Campaign Jasa Raharja Goes To Campus Unika Soegijapranata” yang diadakan pada Selasa, 20 September 2022 di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas.

Sepanjang Januari-Juni Jasa Raharja telah memberikan dana santunan kecelakaan lalu lintas secara nasional sebesar Rp 1,33 triliun. Bahkan korban kecelakaan lalu lintas ini didominasi oleh kendaraan roda dua yaitu motor dengan 77,55%, truk 11,05% dan disusul oleh mobil pribadi 9,17%.

“Peringkat pertama adalah anak-anak remaja. Adik-adik (mahasiswa) sekarang masuk kategori tersebut dan ini menjadi perhatian bersama untuk tidak memperbanyak jumlah kecelakaan sepeda motor,” terang Djoko Setijowarno.

Melihat kondisi tingginya kecelakaan lalu lintas yang didominasi oleh kendaraan bermotor dan anak-anak remaja, maka Jasa Raharja melakukan workshop ke lembaga pendidikan salah satunya Unika Soegijapranata Semarang untuk memberikan pemahaman terkait keselamatan dalam berlalu lintas.

Workshop ini merupakan kerjasama antara Unika Soegijapranata dengan Jasa Raharja. Unika-kan punya pak Djoko Setijowarno, beliau sudah melalang buana di Indonesia, dan beliau punya kerinduan dan mengajak pihak Jasa Raharja dan Unika Soegijapranata untuk datang memberikan diskusi terkait safety berkendara,” terang Dr. Siswanto S.Psi., M.Si.,

Safety Campaign ini juga turut mengundang para pembicara dari berbagai bidang yaitu dosen aktif Teknik Sipil Unika Soegijapranata Drs. Djoko Setijowarno, M. dan Dosen Psikologi Unika Soegijapranata Bartolomeus A.W.,S.Psi., M.SI. Kemudian turut mengundang Direktur Operasional PT Jasa Raharja yaitu Dewi Aryani Suzana, Investigator KnKT yaitu Ahmad Wildan, dan Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Jateng A.Aidil Fitri Syah, M.M.

“Apa yang saya sampaikan itu adalah fakta atau realita hasil dari investigasi terkait kecelakaan. Kemudian dari kejadian tersebut kita melakukan investigasi maka dalam paparan kami menyampaikan budaya selamat itu apa sih? Budaya selamat adalah ketika kita ingin melakukan sesuatu kita harus pahami risikonya, dan saya explore apa saja risiko kecelakaan.” terang Ahmad Wildan selaku Investigator KnKT.

Kerjasama yang dilakukan antara Jasa Raharja, KnKT dan Unika Soegijapranata ini memunculkan pemahaman bahwa banyak sekali faktor dan resiko yang terjadi saat menggunakan kendaraan. Maka, untuk mengurangi faktor dan resiko tersebut, masyarakat khususnya mahasiswa diberi pemahaman untuk lebih peduli terhadap kesehatan pengemudi maupun kendaraan yang digunakan. Sehingga harapannya dapat mengurangi human error ataupun dengan menciptakan teknologi yang lebih baik dalam upaya mengurangi kecelakaan.

“Misalnya dari hasil investigasi kami terkait penyebab kecelakaan seperti rem blong bukan terkait kendaraan, ternyata ini cara mengemudi yang keliru. Kemudian, teknologi apa yang harus kita ciptakan dan lakukan bahwa, pengemudi boleh eror tetapi tidak menyebabkan rem blong. Kita butuh adik-adik (mahasiswa) di sini untuk melakukan riset-riset dan kami (knKT) sangat terbuka ” jelas Ahmad Wildan.

Workshop ini menjadi pemantik diskusi yang menyenangkan dan menambah ilmu bagi para mahasiswa agar lebih mengerti berbagai faktor kecelakaan. “Safety Riding, smart riding, dan system responsive,” merupakan satu hal yang penting yang dijelaskan oleh bapak Aidil selaku Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Jateng, untuk diterapkan dalam menggunakan kendaraan sehingga terhindar dari kecelakaan.

Selain itu, untuk menerapkan safety riding juga perlu memperhatikan aspek psikologis. Bartolomeus, dosen Psikologi Unika Soegijapranata mengungkapkan pentingnya conscious driving pada setiap pengendara. Kesadaran mengemudi menjadi penting untuk menjaga keselamatan dalam berkendara. Pengemudi yang mempunyai tingkat kecemasan tinggi cenderung lebih mudah lalai dalam menghadapi situasi yang mendadak. Sehingga perlu adanya conscious driving untuk mengkompensasi kecenderungan  diri misalnya dengan cara berkendara dengan pelan dan memilih jalan yang tidak ramai. (Kris)