Jumat, 19 April 2024
Perguruan Tinggi

Empat Mahasiswa Unpad Raih Pendanaan Capstone Project Bangkit 2022

Empat Mahasiswa Unpad Raih Pendanaan Capstone Project Bangkit 2022

[Kanal Media Unpad] Empat mahasiswa Universitas Padjadjaran berhasil meraih dana inkubasi Capstone Project Bangkit Kemendikbudristek tahun 2022. Hibah tersebut digunakan untuk pengembangan aplikasi yang berpeluang menjadi startup teknologi baru di Indonesia.

Empat mahasiswa yang tergabung dalam tiga kelompok Capstone Project Bangkit 2022. Mereka adalah Firdaus Ryan Utomo (Matematika) yang tergabung dalam kelompok “LukaKu”, Najma dan Julio Fahcrel (Statistika) yang tergabung dalam kelompok “TeDI”, serta Fachrizky Djodjah (Matematika) yang tergabung dalam kelompok “DressOnMe”. Setiap kelompok masing-masing mendapat hibah senilai Rp 140 juta dari Google Indonesia dan Ditjen Diktiristek.

Koordinator Program Bangkit Unpad Dessy Novita, M.Si., PhD, menjelaskan, program Bangkit merupakan akademi kolaborasi Kemendikbudristek dengan Google Indonesia, GoTo, dan Traveloka untuk menyiapkan talenta berkualitas di bidang teknologi informasi. Ada tiga kurikulum yang ditawarkan, yaitu machine learning, cloud computing, dan android mobile development.

Tahun ini, program Bangkit diikuti sekira 3.000 peserta untuk mengikuti akademis selama 6 bulan. Dari Unpad, sebanyak 42 mahasiswa berhasil lolos untuk mengikuti program Bangkit. “Setelah mereka belajar selama enam bulan, peserta dibentuk tim gabungan dari beberapa universitas untuk menyusun proposal pengembangan aplikasi yang didorong untuk menjadi startup,” papar Dessy.

Dari sekira 500 proposal yang diajukan kemudian diseleksi hingga 50 proposal. Proposal tersebut kemudian diseleksi kembali hingga terpilih 15 proposal terbaik untuk didanai. Proposal yang didanai tersebut kemudian dilakukan inkubasi oleh perguruan tinggi yang menjadi host incubation. Unpad sendiri menjadi host incubation untuk kelompok “LukaKu” dan “TeDI”.

“Unpad sebagai pembimbing untuk melihat sampai sejauh mana progres dari pengerjaan aplikasinya dan membantu sampai aplikasi ini bisa diluncurkan ke umum,” ujar Dessy.

Lebih lanjut Dosen Program Studi Teknik Elektro ini menjelaskan, Tim LukaKu terdiri dari Firdaus Ryan Pratomo (Unpad), Achmad Dino Saputra (YARSI), Aldin Mubarok Guferol (YARSI), Muhammad Rafi Triandi (YARSI), Nuryadin Abutani (Sekolah Tinggi Teknologi Bandung), serta Zahra Ramadhanti (Univ. Jambi).

Tim ini mengembangkan aplikasi mobile yang dapat mendeteksi berbagai jenis luka secara cepat, cara penanganan mandiri secara tepat dan merekomendasikan obat yang dapat dibeli kapan pun dan dimana pun. Dalam pengembangannya, tim mendapat bimbingan dari Dessy Novita, M.Si., PhD, Eva Krishna Sutedja, dr., M.Kes.,Sp.KK(K)  dari FK UNPAD, serta Herika Hayurani M.Kom – Teknik Informatika dari Universitas YARSI.

Sementara tim TeDi terdiri dari Najma (Unpad), Julio Fahcrel (Unpad), Pratama Azmi Atmajaya (Univ. Telkom), Sang Bintang Putera Alam (Poltek Negeri Jember), Hazlan Muhammad Qodri (UPN Veteran Yogyakarta), dan Gilang Martadinata (Univ. Presiden).

Tim ini mengembangkan aplikasi mobile all-in-one untuk membantu kebutuhan penyandang disabilitas dalam berkomunikasi ataupun beraktivitas sehari-hari. Tim ini dibimbing oleh Dr. Anindya Apriliyanti Pravitasari, M.Si., (FMIPA), Dr. Yusep Suparman, M.Sc., (FMIPA), dan Rivani, M.M., DBA. (FISIP).

Dessy mengatakan, melalui dana tersebut, setiap kelompok ditargetkan dapat meluncurkan aplikasi tersebut ke publik pada Desember 2022 mendatang. “Ke depan, aplikasi ini berharap terus berkembang lebih lanjut, jadi tidak hanya sampai Desember, tetapi bagaimana keberlanjutannya,” pungkasnya.*