Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Latih Pola Pikir Sistematis dengan Pelatihan Pemrograman

Latih Pola Pikir Sistematis dengan Pelatihan Pemrograman

Tim KKN Departemen Sistem Informasi bersama para siswa dan guru MI Nasyrul Ulum 1 saat pelaksanaan pelatihan pemrograman

Kampus ITS, ITS News – Kemampuan berpikir secara sistematis merupakan hal yang dapat diajarkan sejak dini. Keterampilan ini dapat diajarkan melalui berbagai hal, salah satunya pelatihan pemrograman. Seperti yang dilakukan tim KKN ITS kepada siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nasyrul Ulum 1 Grobokan, Jawa Tengah.

Ketua Tim KKN, Edwin Riksakomara SKom MT menjelaskan bahwa pemrograman menjadi sarana literasi digital yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir sistematis. Basis ilmu pemrograman yang esensial di masa mendatang tidak sebatas mengasah penguasaan teknologi, tetapi juga membentuk pola pikir seseorang. 

Dalam KKN 19 Agustus lalu ini, Edwin memaparkan, tim KKN-nya fokus mengajari siswa kelas enam. Mereka mengajari cara membuat gim dan animasi lewat beberapa platform seperti Scratch, Code, hingga App Inventor. “Siswa ini kami ajari metode menggerakkan sebuah karakter, mengubah warna, dan langkah lanjutan lainnya,” tutur dosen Departemen Sistem Informasi ini.

Pemaparan materi dan pelatihhan pemrograman kepada para siswa yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa KKN.

Walaupun pemrograman sering dianggap sebagai hal yang rumit, tim KKN beranggotakan enam dosen dan sebelas mahasiswa ini berhasil mengemas materinya dengan cara yang sederhana dan menarik bagi anak-anak. Selain itu, tidak ada tuntutan bagi peserta pelatihan untuk menguasai materi secara penuh. “Tujuan utama kami bukan materi pemrogramannya, melainkan pola berpikir sistematis yang digunakan dalam pemrograman tersebut,” jelasnya.

Edwin mengaku senang karena kehadiran tim KKN-nya disambut hangat oleh pihak sekolah dan desa. Ke depannya, ia berharap mampu menginisiasi berbagai pelatihan lain yang mampu memacu kemampuan berpikir sistematis lewat pemrograman. “Khususnya bagi siswa sekolah dan para guru di area luar perkotaan,” pungkasnya antusias. (*)

Reporter: Nurul Lathifah
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika