Rabu, 17 April 2024
Perguruan Tinggi

Universitas Muhammadiyah Jakarta Berduka

Universitas Muhammadiyah Jakarta Berduka

Duka cita mendalam atas wafatnya Guru Besar serta Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Periode 2015-2021, Prof. Dr. Syaiful Bakhri, SH., MH. yang meninggal pada Rabu (28/09) di kediamannya di Bintaro, Jakarta.

Syaiful adalah seorang Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (FH-UMJ) yang juga pernah menjabat sebagai Rektor UMJ. Ia mulai bergabung menjadi bagian dari keluarga besar UMJ dengan masa mengabdi lebih dari 30 tahun. Dedikasinya untuk UMJ telah terbukti dengan banyaknya perkembangan dan kemajuan pada UMJ. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Wafatnya Syaiful Bakhri yang akrab disapa Prof. Syaiful oleh sebagian besar koleganya, adalah seorang Pengacara Nasional yang kini meninggalkan warisan berupa buah pikiran yang dituangkan dalam tulisan dan telah menerbitkan puluhan buku khususnya bidang hukum sesuai bidang keilmuannya.

Pada hari Kamis (29/09) bertempat di Masjid At-Taqwa UMJ untuk mengenang dan mendoakan almarhum Syaiful, dengan mengundang perwakilan keluarga dan kerabat almarhum Syaiful. Rektor UMJ beserta jajarannya, serta seluruh sivitas akademika UMJ yang mengenal sosok Syaiful Bakhri turut hadir mensholati dan memberikan doa untuk kepergiannya.

Prosesi salat jenazah untuk alm. Prof. Dr. Syaiful Bakhri, M.H., di Masjid At-Taqwa UMJ, Kamis (29/09).

Pada kesempatan tersebut, Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., memberikan kesaksian tentang sosok almarhum semasa hidupnya. Ia mengingatkan kepada para Jama’ah yang turut hadir, bahwa meninggal bukan soal usia. “Beliau (Prof. Syaiful) memberikan dedikasinya pada UMJ dengan baik, sehingga UMJ menjadi sebesar ini. Hikmah yang dapat kita ambil, bahwa kematian bukanlah soal umur. Bila berkaca pada Rasulullah SAW yang meninggal di umur 63 tahun, dan Prof. Syaiful meninggal di usia 60 tahun, artinya beliau masih cukup muda” ungkap Ma’mun dengan dalam suasana berkabung.

Anak kedua Syaiful, Aldi, mewakili keluarga besar yang hadir memberikan kata sambutan. Aldi menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan telah dilakukan ayahnya dan berpesan agar dibukakan pintu maaf untuk kepergian almarhum. Aldi juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar UMJ atas persaudaraan yang terjalin dengan Almarhum Syaiful.

Sahabat sekaligus pemilik Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, H. Jam’an Nurchotib Mansur S.H.I., M.E., atau yang akrab dikenal sebagai Ustadz Yusuf Mansur, menyampaikan kesaksian betapa hebatnya almarhum semasa hidupnya. Ia menuturkan bagaimana beliau beramal shalih, “beliau beramal dengan sangat baik sebagaimana yang telah dituliskan dalam Al-Qur’an “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik. Akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat (Surat Ibrahim: 24-25). Begitulah beliau beramal dan bersedekah, ia seperti pohon dan akarnya kuat, begitu pula cabangnya terus mengalir amal jariyahnya” jelas Yusuf dengan tangisnya

Para kolega, guru, dan sahabat alm. Prof. Syaiful Bakhri berdoa bersama, sesaat setelah prosesi pemakaman selesai, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (29/09).

Ungkapan positif dan kenangan terus berdatangan dari mahasiswa, dosen, sahabat, kerabat dan kolega almarhum Syaiful. Almarhum dikebumikan di Pemakaman Umum Tanah Kusir, Blok AA2 blok 22.(HF/KSU)