Selasa, 16 April 2024
Perguruan Tinggi

Unika Soegijapranata dan Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Gandeng Offtakers untuk Pembentukan Unit Bisnis

Unika Soegijapranata dan Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Gandeng Offtakers untuk Pembentukan Unit Bisnis

 

Pada tanggal 23-25 September 2022, tim penerima hibah Matching Fund Kedaireka Ditjen Dikti Ristek 2022 dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata mengadakan kegiatan penelitian di Yogyakarta. Penelitian ini berjudul “Pengembangan Start-Up Perhutanan Sosial untuk Peningkatan Kapasitas dan Kesejahteraan Petani Perhutanan Sosial”. Kegiatan pada tiga hari tersebut berfokus pada diskusi untuk pembentukan unit bisnis dan peningkatan kapasitas koperasi perhutanan sosial.

Kegiatan penelitian ini diketuai oleh B. Linggar Yekti Nugraheni, SE., MCom., PhD., CA yang memiliki latar belakang keilmuan akuntansi juga melibatkan peneliti dan mahasiswa dari disiplin ilmu manajemen, perpajakan, pengolahan pangan, ilmu komputer dan ilmu hukum, serta melibatkan mahasiswa dari kelima program studi tersebut. Anggota tim peneliti yang terdiri dari  Dr. Agnes Advensia Chrismastuti, SE., MAk., CPA., R. Setiawan Aji Nugroho, ST., MComp.IT., PhD., Dr. Robertus Probo Yulianto Nugrahedi, S.TP., MSc., Shresta Purnamasari, SE.,MSc., Christya Putranti.,SH., MH., Apelina Theresia, SE., MAk., Stefani F. Dewi, SE., MSc.

Kegiatan dihadiri oleh dua perguruan tinggi, dua Kementerian, beberapa offtakers, pegiat pertanian dan perhutanan, penyedia layanan pendanaan (perbankan) dan mitra penelitian, yaitu Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia (GEMA PS). Perguruan tinggi yang hadir adalah Unika Soegijapranata dan Universitas Gadjah Mada sedangkan dari kementerian dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pertanian serta Kementerian Koperasi dan UKM. Kementerian pertanian mengutus tiga direktorat yaitu Direktorat Jenderal Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dan Direktorat Jenderal Buah dan Florikultura. Sedangkan dari Kementerian Koperasi dan UKM dihadiri oleh Pengawas Koperasi, Deputi Bidang Perkoperasian.

Pada kesempatan tersebut, beberapa offtakers yang hadir dan akan membeli komoditas dari perhutanan sosial, antara lain PT. Fairventures Social Forestry, PT. Indika Multi Properti, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Obor Tani, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jakarta dan pendiri Bank Petani, Masril Koto. Dari penyedia layanan pendanaan, turut hadir juga jajaran manajemen Bank BNI kantor wilayah Jawa Tengah.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dewan Pembina Gerakan Masyarakat Perhutanan Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, MSc, guru besar Fakultas Kehutanan UGM, yang sekaligus menjadi partner dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Unika Soegijapranata Semarang.  Profesor Awang mengajak seluruh petani perhutanan sosial untuk menghidupkan roh koperasi dalam mengembangkan usaha dan unit bisnis perhutanan sosial. Acara dilanjutkan dengan paparan dari masing-masing Direktorat Kementerian Pertanian dan Deputi Bidang Perkoperasian dan Kementerian Koperasi dan UKM dan paparan dari tim peneliti mengenai pentingnya tata kelola operasi dan keuangan, penguatan database dan dukungan teknologi dalam pengelolaan perhutanan sosial.

Ketua peneliti, B. Linggar Yekti Nugraheni, SE., MCom., PhD., CA menjelaskan bahwa diskusi pembentukan unit bisnis ini menjadi langkah penting agar petani perhutanan sosial dapat berkomunikasi dengan offtakers secara langsung sehingga dapat memutus rantai distribusi komoditas petani perhutanan sosial yang selama ini panjang dan rumit.  Peneliti bersama dengan pihak yang hadir juga mengembangkan model unit bisnis yang mengedepankan peran koperasi dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh GEMA Perhutanan Sosial. “Offtakers memaparkan kebutuhan mereka, kemudian petani merespon kebutuhan tersebut dengan menawarkan komoditas yang bisa dijual kepada pihak offtakers. Diskusi ditutup dengan kesepakatan bersama antar semua pihak yang hadir untuk mendukung usaha dan unit bisnis yang akan dikembangkan oleh GEMA Perhutanan Sosial” ujarnya.