Rabu, 17 April 2024
Sekolah Dasar

Meriah! Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) SD Islam Hidayatullah Semarang

Meriah! Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) SD Islam Hidayatullah Semarang

Oleh: Shodiq Andi Nugroho, S.Pd., 29 September 2022, 14.53 WIB

Semarang, sdislamhidayatullah.sch.id – Semarak dan penuh semangat dari seluruh siswa kelas 1 dan 4 SD Islam Hidayatullah Semarang, inilah suasana pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Fase B.

Gelar karya kali ini bertemakan BHINNEKA TUNGGAL IKA. Mereka merasa bangga dengan karya yang telah dihasilkan selama ini.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Kepala SD Islam Hidayatullah Semarang, Robi’ah Peni Raharjanti, S.Si., “Saya bangga melihat hasil karya siswa yang tertata dengan baik dan semoga memberikan nilai-nilai positif.”

Kebanggaan juga dirasakan warga SD Islam Hidayatullah Semarang atas apa yang ditunjukkan oleh siswa sesuai kelompoknya masing-masing.

P-5 ini merupakan bagian dari struktur kurikulum merdeka selain pembelajaran intrakurikuler. P-5 adalah pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar agar anak memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

1. Gelar Karya Kelas 1

Pukul 07.30–08.00 WIB, anak-anak kelas 1 bersiap untuk melakukan gelar karya. Dibuka dengan tampilan kecil dari anak-anak kelas 1 di kelas masing-masing.

Kemudian pukul 08.00–08.30, dilanjutkan senam Pelajar Pancasila bersama di hall lantai 1 dari kelas 1A–1D.

Berikutnya, anak-anak berkunjung antar kelas untuk melihat hasil karya teman-teman yang lain. Acara ditutup dengan foto bersama.

2. Gelar Karya Kelas 4

Sebagai pengenalan dan pelestarian berbagai makanan khas Indonesia, gelar karya yang ditampilkan siswa kelas 4 adalah festival makanan tradisional, “Makananku Budayaku”.

Kegiatan dimulai pada pukul 07.30–10.30 WIB, masing-masing kelompok dari setiap kelas mempresentasikan beberapa makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Ada lumpia dari Semarang, rendang dari Sumatra Barat, gudeg dari Yogyakarta, bakso malang dari Jawa Timur, papeda dari Maluku dan Papua, serabi dari Bandung, dan masih banyak lagi.

Nusantara ini kaya akan keanekaragaman makanan tradisional. Dalam makanan, dominasi penikmat yang senang menikmatinya adalah perbedaan dan keunikannya. Makanan menjadi ilustrasi untuk mengenali keragaman dan sekaligus pengakuan atas keragaman itu.

Siswa diajarkan untuk mengetahui filosofi makanan dari daerah. Dengan mengenal dan melestarikan makanan tradisional, diharapkan generasi penerus bangsa akan semakin cinta tanah air dan bangsa Indonesia. Tidak hanya itu, tetapi juga siswa diajarkan untuk menyajikan makanan tradisional dengan baik.

Gelar Karya Makanan Tradisional diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air pada generasi penerus bangsa.