Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Sesi ke-6 Eurasia International Course FIS UNJ membahas tuntas Multikultural di Korea Selatan

Sesi ke-6 Eurasia International Course FIS UNJ membahas tuntas Multikultural di Korea Selatan

Humas UNJ, Jakarta-Kamis, 6 Oktober 2022, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan The Eurasia International Course pertemuan ke-4 di mana FIS UNJ menjalin kerja sama dengan The Eurasia Foundation (from Asia) untuk program International Guest Lecturer Series.

Kegiatan ini sendiri dilakukan secara hibrid, baik secara dari daring melalui Zoom dan Live Streaming Youtube FIS UNJ Official, dan luring di Gedung Dewi Sartika, Lantai 10, Kampus A UNJ. Kegiatan ini diikuti oleh 42 mahasiswa yang hadir daring dan 53 mahasiswa hadir luring, dosen serta masyarakat umum, baik di UNJ maupun di luar UNJ. Pertemuan hari ini pun dihadiri oleh Prof. Sarkadi selaku Dekan FIS UNJ, Aris Munandar selaku Wakil Dekan 2 FIS UNJ,  dan juga Abdul Haris Fatgehipon selaku Wakil Dekan 3 FIS UNJ.

Pada pertemuan ke-6 ini, FIS UNJ dengan bangga menghadirkan narasumber Suray Agung Nugroho, M.A., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan topik “Multiculturalism (?) in Contemporary Korean Society”. Melalui pemaparan daringnya, Suray Agung Nugroho, M.A., Ph.D menyampaikan bahwa multikultural di Korea Selatan berbeda dari berbagai negara di dunia yang dapat dilihat dari sejarah atau proses munculnya multikultural di Korea Selatan. Jika menengok negara lain seperti Canada dan juga Australia, maka multikultural di awali dengan adanya imigran. Namun di Korea Selatan, multikultural di awali dengan pernikahan. Namun, Bapak Suray pun menekankan bahwa Korea Selatan sendiri belum dapat disebut multicultural society.

Foto bersama para pimpinan FIS dengan narasumber

Pada pertemuan ke-6 ini, Rakhmat Hidayat selaku Koordinator Pelaksana kegiatan menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada Suray Agung Nugroho. Rakhmat Hidayat pun menceritakan bagaimana Program Eurasia International Course ini berusaha untuk memberikan pengetahuan yang komprehensif mengenai multikulturalism di berbagai negara dengan berbagai budayanya dengan mengundang akademisi-akademisi yang kredibel, ucap Rakhmat Hidayat.

Abdul Haris Fatgehipon selaku Wakil Dekan 3 pada kesempatan acara menyampaikan bahwa UNJ sendiri sudah memiliki program untuk mengirim mahasiswa ke Korea Selatan dengan misi pendidikan. Semoga melalui acara ini, banyak mahasiswa FIS khususnya yang termotivasi untuk melanjutkan studi di Korea Selatan, ungkap Abdul Haris Fatgehipon.

Sementara itu, Prof. Sarkadi selaku Dekan FIS UNJ juga menyampaikan bahwa selama 6 pertemuan Eurasia International Course ini sudah banyak memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi mahasiswa mengenai multikultural di berbagai negara, ujar Prof. Sarkadi.