Kamis, 28 Maret 2024
Sekolah Menengah Pertama

Buku Antologi Sastra Pertama Hasil Karya Siswa SMPIT Masjid Syuhada

Buku Antologi Sastra Pertama Hasil Karya Siswa SMPIT Masjid Syuhada

Sejumlah negara mulai menutup perbatasannya. Tempat-tempat yang biasanya ramai kini menjelma menjadi kota hantu karena berbagai kebijakan karantina wilayah hingga penutupan sekolah dan pembatasan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

Belajar di rumah membuatku bosan karena tugas yang sangat banyak dan tugas itu selalu diberikan oleh guru. Kapankah aku akan bermain dengan teman-temanku jika ada tugas yang harus dikerjakan? Tapi aku sebagai murid juga harus tetap melaksanakan kewajiban.

“Huft! Bosan banget aku di rumah, tugas banyak, tidak boleh keluar rumah, semuanya karena pandemi COVID-19! Kapan ya, COVID-19 akan berlalu? Aku ingin sekali bermain sepeda bersama Ghina dan Tasya,” kata Arin sambil menatap jendela yang pemandangannya gunung dan sawah.

Tidak ada lagi bermain bersama di lapangan, yang ada hanya jam kosong. Tidak ada lagi berisiknya kelas saat guru tidak masuk sekolah. Tidak ada lagi makan di kelas dan lelucon yang dibuat salah satu anak agar suasana tidak tegang. Juga, tidak ada lagi pensil yang hilang dibawa teman dan banyak lagi momen yang aku rindukan. Tapi bagaimana lagi?

Datang Tiba-Tiba” merupakan buku antologi sastra pertama yang diterbitkan SMPIT Masjid Syuhada. Buku tersebut memuat 21 cerpen, 44 puisi, dan 26 gambar ilustrasi yang semuanya dibuat oleh siswa-siswa SMPIT Masjid Syuhada. Sebanyak 64 siswa terlibat dalam proses pembuatan naskah buku “Datang Tiba-Tiba”.

Cerpen dan puisi yang dituturkan dalam antologi “Datang Tiba-Tiba” berkisar seputar pengalaman dan pergulatan pikiran para siswa SMPIT Masjid Syuhada pada masa pandemi COVID-19 lalu. Seperti yang kita ketahui bersama, pandemi COVID-19 sempat memicu pembatasan dan penghentian aktivitas pembelajaran tatap muka secara massal. Selama berbulan-bulan para siswa harus menjalani pembelajaran daring dari rumah—tidak bisa bertemu dan bermain bersama teman-teman dan tidak bisa menjejak kaki ke halaman sekolah.

Setiap siswa tentu memiliki “kisah”-nya masing-masing selama menghadapi masa pandemi tersebut. Melalui buku “Datang Tiba-Tiba” ini, segala pengalaman siswa diolah dan dikompilasikan menjadi sebuah karya sastra yang estetik. Kiranya, buku ini dapat menjadi batu pijak untuk menambah ketertarikan para siswa SMPIT Masjid Syuhada terhadap karya sastra dan aktivitas literasi pada umumnya.[]