Kamis, 28 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Departemen Teknik Sipil UM Sabet Piala Bergilir “Juara Umum” pada KJI XVII 2022

Departemen Teknik Sipil UM Sabet Piala Bergilir “Juara Umum” pada KJI XVII 2022
image_pdf

Malang. Departemen Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) sukses raih Juara Umum pada Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XVII 2022. Dalam kompetisi yang dilaksanakan di Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) tersebut, Departemen Teknik Sipil UM berhasil meraih gelar Juara 1 Kategori Jembatan Pelengkung, Juara Kategori Jembatan Pelengkung Terkokoh,  dan Juara Kategori Jembatan Pelengkung Dengan Kesesuaian Antara Implementasi Dengan Rancangan Awal Terbaik. Pada kompetisi tersebut, UM mengirimkan dua orang finalis, yaitu Raden Ian Sulasmono dan Moch. Dhoni Bathista yang merupakan mahasiswa Teknik Sipil Angkatan 2020 dan dibantu oleh 8 tim manajemen dan 30 supporter untuk terjun ke medan perlombaan.

Pencapaian besar ini merupakan buah dari proses yang begitu panjang. Pasalnya, sebelum berkompetisi di UPJ, para finalis harus melalui seleksi di tingkat  Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) terlebih dahulu. Setelah dinyatakan lolos, para finalis dari UM langsung membentuk tim yang terdiri dari 8 orang dan langsung mengagendakan pertemuan untuk membuat jadwal pelatihan. Sebagai persiapannya, para finalis melakukan latihan empat hari dalam seminggu selama dua bulan. Terdapat dua bentuk latihan yang dilakukan, yaitu latihan perakitan dan latihan presentasi. Persiapan menuju kompetisi hanya dilakukan selama dua bulan terakhir. 

“Di bulan pertama latihan fabrikasi, persiapan jembatan, dan arsitektur. Di bulan kedua kami intens melakukan latihan baik dengan dosen maupun mandiri.” Jelas Ian.

Persiapan dengan waktu dua bulan bisa dibilang singkat, karena tahun-tahun sebelumnya latihan dilakukan selama tiga bulan sebelum kompetisi. Dalam proses persiapan, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh finalis, antara lain adalah fabrikasi ,side plan, dan manajemen waktu.

“Kami berusaha untuk membuat jembatan yang terbaik. Mulai dari presisinya, panjangnya harus tepat, lubang-lubangnya juga. Nah fabrikasi seperti inilah yang menjadi tantangan untuk kami. Selain itu, ada juga tantangan berupa site 

plan yang tak boleh roboh ketika terkena angin.” Ujar Ian.

“Tahun lalu diadakan saat masa liburan, tahun ini diadakan di tengah masa perkuliahan. Ada juga tantangan berupa manajemen waktu. karena kami juga berlatih di tengah masa-masa Ujian Tengah Semester, belum lagi ketambahan tugas kuliah” Tambah Dhoni. Kendati mengalami tantangan yang begitu sulit, para finalis tetap bisa mengatasinya dengan baik. Mereka memang sudah mengidam-idamkan untuk bisa mengikuti kompetisi tersebut.

Pencapaian yang luar biasa ini juga merupakan pengalaman pertama bagi Puput Risdanareni, ST.,MT., PhD selaku dosen pembimbing. Ia berpesan kepada anak didiknya bahwa hal terpenting dalam kompetisi, adalah komitmen dan komunikasi. 

“Ketika mereka datang pada saya membawa proposal, saya bilang kalau sebelumnya saya belum pernah membimbing KJI. Kalau kalian ingin saya bimbing, kita harus berkomitmen bahwa kita ini sama-sama belajar. Kalau kalian ingin juara kalian harus bisa menguasai komunikasi.”

Prestasi yang diraih oleh Teknik Sipil tersebut dapat dikatakan prestasi yang hebat karena pada KJI tahun lalu yang digelar di Pontianak, UM hanya dapat menyandang gelar Juara Harapan I. 

“Eskalasinya sangat tinggi sekali saya kira.” ujar bu puput.

“Dengan predikat Juara Umum Nasional yang kami terima, pada akhirnya UM tidak bisa dipandang sebelah mata lagi oleh kampus-kampus besar di luar sana yang memiliki track juara, dan semoga dengan adanya pencapaian ini bisa menjadi tradisi juara bisa ada di UM khususnya Teknik sipil.” Harap Ian.

Pewarta: Mega Tri Utami – Internship Humas UM