KOMHUMAS-Bencana gempa bumi yang melanda Cianjur telah menggugah Civitas Akademika Unisba untuk memberikan bantuan bagi para korban.
Mengutip Syair Cinta Sa’di Shirazi yang terpampang di pintu gerbang kantor United Nations: “Anak-anak Adam adalah bagian tubuh satu sama lain, yang telah diciptakan dari satu esensi. Ketika malapetaka menimpa satu bagian tubuh, bagian tubuh yang lain turut merasakannya. Jika engkau tidak bersimpati dengan penderitaan orang lain, engkau tidak layak disebut manusia.” Kepedulian ini sebagai bentuk kemanusiaan akan rasa yang sama bagi sesama yang tengah menghadapi musibah.
Bersama Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Unisba melakukan kunjungan ke Cianjur, khususnya ke empat Perguruan Tinggi Swasta yang terdampak, diantaranya Universitas Suryakancana (Unsur), Universitas Putera Indonesia (Unpi), STIKES Cianjur dan STIKES Permata Nusantara pada Rabu (23/11/2022).
Wakil Rektor IV Unisba, Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., mengatakan, bantuan sementara dari internal Unisba yang baru dikumpulkan selama dua hari dan diserahkan berupa uang dan sembako yamg dititipkan melalui posko LLDIKTI Wilayah IV di Unpi.
Menurutnya, bantuan lainnya akan diberikan berbarengan dengan 50 perguruan tinggi lainnya yang dikoordinir Unisba sebagai Koordinator Wilayah Bandung 1 sebagaimana amanah dari LLDIKTI untuk penggalangan dana ini.
Selain itu, Unisba juga membuka donasi bagi Civitas Akademika Unisba maupun eksternal yang akan berkontribusi bersama-sama dalam menunjukkan kepedulian dan keprihatinan kepada korban gempa Cianjur baik berupa uang maupun logistik yang dapat dititipkan di Posko Unisba yang ada di Gedung LPPM Unisba.
Donasi berupa uang bisa disampaikan melalui nomor rekening BSI 1034511884 atas nama Baitul Maal Yayasan Unisba dengan menambahkan kode angka 23 pada dua digit terakhir transferan donasi.
Relawan FK Unisba
Fakultas Kedokteran (FK) Unisba mengirimkan tim relawan ke bencana gempa bumi Cianjur untuk membantu proses evakuasi.
Koordinator tanggap bencana Dr. dr. Zulmansyah, Sp.A, M.Kes., mengatakan, tim relawan diberangkatkan secara berkala. “Tim pertama/tim reaksi cepat diberangkatkan ketika bencana terjadi Senin lalu sebanyak dua orang dan sudah kiembali ke Bandung hari Rabu kemarin,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tim selanjutnya/tim tanggap bencana sebanyak 10 orang yang terdiri dari dosen, alumni, mahasiswa koas dan mahasiswa semester 4 diberangkatkan pada kamis ini (24/11/2022). “Rencananya tim diberangkatkan ke lokasi bencana hingga fase pasca bencana,” ujarnya.
dr. Zul menjelaskan, tim reaksi cepat yang pertama menuju lokasi membantu penanganan kesehatan di RSUD Sayang Cianjur sebagai rumah sakit rujukan di Kab. Cianjur. “Kasus didominasi oleh kasus trauma dan patah tulang. Kegiatan operasi tidak dapat dilakukan karena fasilitas gedung rusak sehingga pasien dilakukan penanganan awal kemudian di rujuk ke rumah sakit lain,” terangnya.
Ia melanjutkan, di hari berikutnya tim ditugaskan melakukan mobile clinic untuk mengunjungi daerah-daerah yang belum tersentuh layanan kesehatan. “Mereka ditugaskan menyisir daerah renyom dan memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. Pada pagi harinya tim menyerahkan paket bantuan berupa kebutuhan sehari-hari dan obat-obatan di pendopo Kab. Cianjur,” ujarnya.***
