Rabu, 24 April 2024
Perguruan Tinggi

Tunjang Kecakapan Lulusan, Unpas Tambah Jumlah Asesor Kompetensi BNSP

[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”57485″ img_size=”large” add_caption=”yes” alignment=”center”][vc_column_text]BANDUNG, unpas.ac.id – Di era revolusi industri yang mendorong digitalisasi dan otomatisasi, keterampilan dan kompetensi individu sangat diperlukan.

Lulusan perguruan tinggi kini dituntut memiliki kompetensi tambahan agar mampu bersaing di dunia industri. Tambahan kompetensi mahasiswa salah satunya bisa diperoleh lewat sertifikasi kompetensi.

Untuk menunjang sertifikasi kompetensi dan menghasilkan lulusan yang kompeten, Universitas Pasundan berupaya meningkatkan jumlah skema sertifikasi dan asesor kompetensi.

Melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 Unpas, 31 dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Ilmu Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk mengikuti bimbingan teknis dan pembekalan asesor kompetensi BNSP.

Bimtek dan pembekalan dilaksanakan selama lima hari, 28 November – 2 Desember 2022 di Grand Tebu Hotel, Jalan L. L. RE. Martadinata, Bandung. 

Bimtek dan pembekalan asesor kompetensi BNSP. (Foto: Rico B)

Wakil Rektor I Unpas Prof. Dr. Jaja Suteja, S.E., M.Si. mengatakan, LSP-P1 Unpas merupakan lembaga sertifikasi tingkat perguruan tinggi yang telah berlisensi BNSP dan berhak mengeluarkan sertifikat kompetensi bagi lulusan Unpas.

Prof. Jaja menyebut, saat ini skema sertifikasi yang tersedia di LSP-P1 Unpas masih terbatas. Jumlah asesor juga belum memenuhi target, sehingga butuh lebih banyak SDM agar skema sertifikasi juga bertambah.

“Ada 31 dosen yang ikut bimtek dan pembekalan asesor kompetensi. Nantinya, para asesor akan mendukung uji kompetensi yang sertifikatnya bisa dijadikan bukti kompetensi dan instrumen Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI),” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini berkaitan termasuk implementasi MBKM, khususnya pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM (capacity building). 

“Di satu sisi, peningkatan kompetensi memang sudah direncanakan dalam skema MBKM. Di sisi lain, Unpas punya LSP-P1 yang jadi center of excellence untuk mendorong dan membekali lulusan dengan sertifikasi kompetensi,” sambungnya.

Miliki 13 Skema Sertifikasi

Direktur LSP-P1 Unpas Ir. R. Erwin Maulana Pribadi, M.T., IPM. menyampaikan, lima hari ke depan, dosen akan menerima materi seputar asesmen dari master asesor BNSP dan menjalani ujian di hari terakhir.

“Program bimtek bertujuan melatih dosen sebagai asesor profesional supaya dapat melakukan uji kompetensi terhadap mahasiswa dengan skema yang sesuai kompetensinya,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, LSP-P1 Unpas juga bakal menggelar uji kompetensi bagi mahasiswa dan menawarkan 13 skema sertifikasi.

Bimtek dan pembekalan asesor kompetensi BNSP. (Foto: Rico B)

Skema sertifikasi yang ditawarkan ada tiga jenis, yaitu klaster, okupasi, dan KKNI, meliputi pengendalian kualitas sistem manufaktur, tenaga marketing, analis SDM, perencanaan dan pengendalian produksi, pengelolaan budgeting, dan personel K3.

Selain itu, sertifikasi jenjang 5 bidang kewirausahaan industri, fasilitator pemberdayaan masyarakat, pengendalian keamanan pangan pada proses produksi, pengelolaan rantai pasok, software engineering, fasilitator pemberdayaan masyarakat, dan asisten produser.

“Asesor dapat menginisiasi skema baru dan mengajukannya ke BNSP. Skema yang lolos akan menjadi bagian LSP-P1 untuk ditawarkan ke mahasiswa. Mahasiswa bisa memilih skema apa pun sesuai minat dan ketertarikannya,” tandasnya. (Reta)**[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]