Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) salurkan bantuan ke penyintas terdampak gempa di Cianjur. Bantuan disalurkan ke dua titik lokasi yaitu Desa Cigenang dan Desa Cieundeur, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (03/12). Penyaluran bantuan berupa sembako dan uang tunai di Desa Cigenang dilakukan oleh Sekretaris Badan Pembina Harian Prof. Agus Suradika, M.Pd., Wakil Rektor III Dr. Rini Fatma Kartika, MH., dan dekan di lingkungan UMJ.
Sebanyak 17 KK yang terdampak menerima bantuan berupa sembako dan uang tunai. Setelah menyalurkan bantuan, rombongan UMJ mengajak anak-anak penyintas bermain dan bernyanyi bersama. Selain itu, UMJ juga menyalurkan bantuan berupa uang tunai dan 40 eksemplar Al-Qur’an melalui Pos Koordinasi di bawah Muhammadiyah Disaster Management Center yang terletak di SD Islam Kreatif Muhammadiyah Cianjur.
Bantuan diserahkan oleh Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si, dengan didampingi oleh Wakil Rektor III Dr. Rini Fatma Kartika, MH. Bantuan tersebut diterima oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Cianjur, Drs. H. Fathurrahman, dan ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Hj. Titin suastini, SH., MH., Sabtu (03/12).
Agus Suradika mengatakan bahwa bantuan ini akan berlanjut sampai beberapa bulan ke depan yaitu tahap pemulihan atau recovery. “Penanganan pasca bencana, semua kampus perguruan tinggi bahu membahu untuk tahap rehabilitasi. Dalam hal ini UMJ perlu lebih memiliki peran karena memiliki jumlah fakultas cukup banyak,” ungkap Agus, Minggu (04/12).
Jumlah fakultas yang cukup banyak dinilai Agus sangat memungkinkan bagi UMJ dapat berkontribusi dalam memberikan tenaga sosial. “UMJ bisa mengirim dokter, guru, pekerja sosial, dan lain-lain,” kata Agus.
Gempa bumi berkekuatan 5.6 magnitudo di Cianjur 21 November 2022 lalu berdampak pada banyak aspek kehidupan baik kerusakan bangunan, kendala akses pendidikan, mata pencaharian, dll. UMJ sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah yang memiliki sumber daya, bersama dengan Muhammadiyah melalui MDMC, turut ambil bagian dalam rangka pemulihan pasca gempa di Cianjur. Komitmen tersebut disusun bersama tiga PTMA lain yaitu UM Surakarta, UM Bandung, dan UM Tasikmalaya yang turut hadir di Desa Cieundeur, Sabtu (03/12). Kolaborasi tersebut juga terbuka bagi seluruh PTMA di Indonesia. (DN/KSU)
