Kamis, 25 April 2024
Sekolah Menengah Pertama

NGAJI KITAB KUNING BARENG KEPALA KANTOR KEMENAG JAKTIM DALAM RANGKA HSN 2021

NGAJI KITAB KUNING BARENG KEPALA KANTOR KEMENAG JAKTIM DALAM RANGKA HSN 2021

 

NGAJI KITAB KUNING BARENG KEPALA KANTOR KEMENAG JAKTIM DALAM RANGKA HSN 2021

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2021, MTsN 31 Jakarta menyelenggarakan beberapa kegiatan, antara lain Kajian Kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur, H. Zulkarnain, S.Ag, M.Hum dan Kasi Penmad, Dr. Aris Adi Leksono, M.M.Pd. Dalam kajian Kitab pada sesi pertama, Pak Zulkarnain menyampaikan beberapa poin antara lain: Pertama, hal penting dalam mencari ilmu adalah adab atau etika, baik bagi guru/pendidik maupun bagi para santri (peserta didik) agar ilmu yang pelajari dan yang diajarkan menjadi berkah dan bermanfaat. Pendidikan adab/etika ini perlu dimulai sejak dini, terutama di lingkungan keluarga sebagai almadrasah al-ula. Hal mendasar yang menjadi kewajiban orang tua  dalam mendidik anak di lingkungan rumah adalah memberikan nama anak dengan nama yang baik, memberikan makanan yang halal dan baik termasuk memberikan  air susu (ASI)  dari  ibu yang  baik dan mendidiknya dengan adab/budi pekerti yang baik sebagaimana hadis Nabi riwayat ‘Aisyah ra.: “Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberikan anaknya nama-nama yang bagus, memberikan air susu (menyusui) yang bagus kepada anaknya, dan mendidiknya dengan budi pekerti yang baik”. Kedua, keutamaan ilmu dan ulama serta keutamaan mengajar dan belajar yang ada pada bab awal kitab tersebut. Dalam bab ini juga dijelaskan keutamaan orang yang berilmu, yaitu diangkat derajatnya oleh Allah Swt.

Kajian sesi kedua kemudian dilanjutkan oleh Kasi Penmad Kemenag Jakarta Timur, Dr. Aris Adi Leksono, M.M.Pd. Sebelumnya, pak Aris menyapa para santri dengan yel-yel. “Kalau saya katakan, “Siapa kita”, jawab ya dengan “Santri Indonesia”. Kalau saya katakan, “Santri Indonesia” sambut dengan jawaban “Siaga Jiwa Raga”.  Selanjutnya beliau membaca kitab pada bab II dan menjelaskan maksudnya kepada para santri baik yang mengikuti secara offline maupun online melalui zoom meeting. Bab ini membahas tentang akhlak peserta didik (santri) pada dirinya sendiri antara lain: Pertama, santri harus mensucikan hatinya dari segala sesuatu yang mengandung unsur menipu, kotor, penuh rasa dendam, iri hati, keyakinan dan budi pekerti yang tidak baik, hal itu dilakukan agar ia  pantas  menerima ilmu, menghafalkannya, meninjau kedalaman maknanya dan memahami makna yang tersirat. Kedua, memperbaiki niat dalam mencari ilmu, dengan tujuan untuk mencari ridha Allah Swt, serta mampu mengamalkannya, menghidupkan syari’at, untuk menerangi hati, menghiasi batin dan  mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam menuntut ilmu tidak bertujuan untuk mengejar tujuan-tujuan duniawi, misalnya menjadi pimpinan, mendapatkan jabatan, harta benda, mengalahkan teman saingan, agar dihormati masyarakat dan sebagainya. Ketiga, berusaha sesegera mungkin memperoleh ilmu di waktu masih muda dan memanfaatkan sisa umurnya. Keempat, menerima apa adanya (qana’ah) berupa segala sesuatu yang mudah ia peroleh, baik itu berupa makanan atau pakaian Kelima, bisa membagi seluruh waktu baik malam maupun siang, dan menggunakannya pada setiap kesempatan dari umurnya.

Meskipun cukup padat rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Nasional Tahun ini, namun para santri tetap semangat. Sebelumnya, Kamis malam, 21 Oktober 2021 diawali dengan doa bersama, pagi harinya, Jumat, 22 Oktober 2021 para santri mengikuti upacara bendera secara virtual melalui channel youtube Pendis Kemenag dari jam 07.00-08.15, dilanjutkan dengan upacara di lapangan madrasah dengan jumlah peserta terbatas, mulai jam 09.15-10.15 dan kemudian dilanjutkan dengan Ngaji Kitab Kuning usai salat Jumat.

“Alhamdulillah ketiga kegiatan dapat berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa hal teknis yang perlu diperbaiki, karena kegiatannya cukup padat dan estafet dalam sehari semalam. Semoga peringatan HSN 2021 ini berdampak positif dan berkah bagi kita semua, baik bagi guru/pendidik, santri (peserta didik) maupun satuan pendidikan kita dengan  semangat Santri Siaga Jiwa Raga”, tutur Zainul Ma’arif, Kepala MTsN 31 Jakarta.