Rabu, 24 April 2024
Perguruan Tinggi

Mahasiswa PMM UMJ Pelajari Sejarah di MPR/DPR RI

Mahasiswa PMM UMJ Pelajari Sejarah di  MPR/DPR RI

Sebanyak 243 mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) UMJ mengunjungi Gedung DPR/MPR dalam agenda kegiatan Modul Nusantara sebagai bentuk ragam Kebhinekaan dalam bentuk aktivitas eksplorasi keragaman budaya, agama, dan sejarah (08/12). Dr. Lusi Andriani,M.Si salah satu Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Mahasiswa PMM menjelaskan bahwa kunjungan dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan Modul Nusantara, dimana mahasiswa diharapkan dapat mengetahui peran dan fungsi lembaga tinggi negara, baik MPR, DPR dan DPD.

Lusi menerangkan bahwa mahasiswa PMM ini berasal dari 63 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. “Mahasiswa yang hadir merupakan putra-putri unggul yang berasal dari daerah masing-masing. Semoga kedatangan mereka di sini dapat mewakili suara dari daerah tempat mereka dilahirkan dan dapat meneruskan semangat mempimpin Indonesia di masa mendatang,” ucap Lusi.

Para peserta sangat bersemangat dalam kunjungan ini, karena dapat memasuki Gedung yang selama ini hanya dilihat dalam bentuk foto. Kegiatan berlangsung dengan suasana gembira dan tak lupa untuk mengabadikan momen dengan mengambil gambar diri dalam gedung tersebut. Museum DPR RI menjadi tempat pertama yang dikunjungi, staf yang mendamping rombongan menjelaskan secara rinci sejarah berdirinya Gedung DPR/MPR serta beberapa benda bersejarah yang berada di Museum.

Dr. Lusi Andriani,M.Si., Siti Fauziah, SE., MM., dan Siti Fauziah, SE., MM., saat kunjungan mahasiswa PMM Inbound UMJ, di Nusantara Hall 5, pada Rabu (07/12).

Selanjutnya, mahasiswa PMM UMJ memasuki Ruang Nusantara 5 disambut oleh Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, SE., MM. bersama Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Indro Gutomo. 

Dalam kesempatan ini, Fauziah menjelaskan 4 pilar (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal IKA, dan NKRI), pengenalan gedung, serta sejarah MPR. “Kalian semua sebagai anak muda harus bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia dan harus tetap mencintai lagu daerah di era lagu-lagu modern tersebar luas di era seperti saat ini,” ungkap Fauziah.

MPR merupakan lembaga pelaksana kedaulatan rakyat. Hal ini karena para anggotanya merupakan para wakil rakyat yang dipilih dengan cara pemilihan umum. MPR sempat menjadi lembaga tertinggi negara, namun sejak Amandemen UUD 1945, kedudukan MPR sama dengan lembaga negara lainnya. Selaras dengan itu, Indro menegaskan terkait kedudukan MPR melalui materi alat MPR RI, keanggotaan dan wewenang MPR. “MPR itu sumber penelitian yang cukup banyak, sehingga jika mahasiswa yang ingin menyelesaikan skripsi dapat mempertimbangkan MPR sebagai tempat penelitian,” tutur Indro.

Kegiatan berlanjut dengan kunjungan ke Kantor Pusat Lembaga Konsultan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Lembaga ini menyediakan konsultan politik, kebijakan publik, dan komunikasi strategis yang berdiri sejak 2012 di Jakarta. Sejak awal pendiriannya, ARSC memiliki visi moral-sosial dan tanggung jawab etik-publik sebagai bagian dari masyarakat sipil.

Dimas Oki Nugroho, S.IP., M.Phil., Ph.D., selaku Direktur Eksekutif ARSC memberikan motivasi tentang Krisis Manajemen pada fase anak muda seperti mahasiswa. “Kalian adalah generasi hebat dan kreatif, namun hanya satu kekurangan kalian, yaitu kurang percaya diri. Maka dari itu saya mengingatkan bahwa percaya diri menjadi kunci untuk memulai sebuah usaha ataupun membangun organisasi bisnis,” jelas Dimas.

Kunjungan ini merupakan bagian dari Modul Nusantara yang mencakup pada kategori Inspirasi dengan menggali inspirasi dari figur-figur inspirasi daerah. Komponen ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa kekayaan Indonesia juga berasal dari para tokoh yang berasal dari berbagai macam agama, suku, dan adat istiadatnya. (MN/KSU)