Rabu, 24 April 2024
Perguruan Tinggi

Asosiasi Dosen Indonesia melantik Dewan Pengurus baru periode 2022-2027

Asosiasi Dosen Indonesia melantik Dewan Pengurus baru periode 2022-2027

Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) melantik jajaran Dewan Pengurus baru periode 2022-2027 pada Kamis, (12/08) di Auditorium Bank Syariah Indonesia, Jl. MH Thamrin Lantai 11 Jakarta Pusat. Pelantikan ini dihadiri oleh jajaran Dewan Penasihat, Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, Dewan Pakar, Dewan Pengurus, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dan Dosen dari berbagai Universitas.

Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si. didaulat menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus ADI Periode 2022-2027. Dosen UMJ lainnya turut dilantik sebagai jajaran pengurus ADI antara lain Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., MH., Dr. Septa Candra, SH., MH., Dr. Doby Putro Parlindungan, M.Pd, AIFO., Dr. Evi Satispi, M.Si., dan Djoni Gunanto, S.Ip., M.Si.

Prof. Dr. Armai Arief, M.A, Ketua Dewan Penasehat, dalam sambutannya mengatakan, “Dosen di Indonesia harus memiliki daya saing yang tinggi, karena dosen memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing bangsa, serta berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa.” Armai juga mengajak seluruh dosen yang tergabung dalam ADI untuk bersinergi, bergandengan tangan, dan berkontribusi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketua Umum ADI Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng, Sc., Ph.D berharap bahwa kepengurusan ADI pada periode ini dapat menjalankan tugasnya sebagaimana visi dari ADI yaitu “Menjadikan Asosiasi Dosen Indonesia sebagai organisasi yang modern dan sistematis untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan meningkatkan daya saing bangsa, serta berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan para dosen di Indonesia”.

Pada kesempatan tersebut Ali menyampaikan bahwa dosen di Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas mahasiswa agar dapat memiliki daya saing yang tinggi, karena sudah saatnya Indonesia mampu bersaing dengan perguruan tinggi luar negeri. “Kualitas Pendidikan di Indonesia berbanding lurus dengan kualitas dosen pengajar. Maka dari itu dosen di Indonesia harus mampu meningkatkan kompetensi mahasiswanya, dengan cara pendidikan dosen di Indonesia harus minimal S3 (Doktor), karena persaingan global yang menuntut tenaga pengajar untuk terus meng-upgrade pola materi yang diberikan,” ungkapnya.

Pelantikan juga diisi dengan seminar nasional dengan bertajuk Sinergi dan Kolaborasi untuk Peningkatan Kualitas dan Inovasi Pendidikan dan Pembangunan IPTEK Berkelanjutan. Ketua Umum ADI Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng, Sc., Ph.D dalam paparannya menyampaikan bahwa pemerintah memiliki tugas menyediakan lapangan pekerjaan dan tugas kampus bagaimana untuk meningkatkan kualitas kompetensi mahasiswa dan dosen. Oleh karena itu, Ali mengajak seluruh jajaran pengurus dan anggota ADI untuk bahu membahu meningkatkan kualitas Dosen Indonesia.

ADI menjadi salah satu wadah, tempat berkumpul kaum Intelektual. Oleh karenanya ADI membutuhkan kehadiran banyak pihak untuk memberikan sumbangsih pemikiran. Dalam hal ini semoga UMJ dapat memberikan kontribusi secara langsung melalui sivitas akademika UMJ yang tergabung dalam jajaran pengurus. (HF/KSU)