Rabu, 24 April 2024
Sekolah Menengah Atas

Menyusun Best Practices, Guru PKG Dalam Jabatan. Fitria Rachmawati, S.Pd No. UKG : 201901075776

Menyusun Best Practices, Guru PKG Dalam Jabatan. Fitria Rachmawati, S.Pd No. UKG			 : 201901075776

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak). Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam

LokasiSMA Negeri 2 Tambun Selatan Jl. Aries Perum SKU, Tambun Selatan  Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Kelas XII      MIPA 8
Tujuan yang ingin dicapaiMeningkatkan kemampuan belajar peserta didik dalam menganalisis unsur intrinsik, ekstrinsik, dan kebahasaan novel sesuai dengan KD 3.9. menganalisis isi dan kebahasaan novel melalui model pembelajaran problem based learning dengan media audiovisual (film pendek) dan media canva untuk materi dengan metode yang diterapkan adalah diskusi, tanya jawab, dan ceramah. Dengan demikian, peserta didik mampu menganalisis dan mempresentasikan hasil diskusi analisis unsur intrinsik, ekstrinsik, dan kebahasaan dari film pendek yang diadaptasi dari novel pada penugasan yang terdapat pada LKPD.
PenulisFitria Rachmawati, S.Pd.
TanggalRabu, 07 Desember 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.  Sesuai dengan LK identifikasi masalah, penemuan masalah terkait model pembelajaran yang belum sesuai karakteristik siswa dan monoton hanya sebatas ceramah saja belum menggunakan model pembelajaran inovatif, rendahnya minat membaca sastra peserta didik di kelas XII MIPA 8 karena pemanfaatan perpustakaan sekolah masih kurang mengingat keterbatasan jumlah bacaan sastra seperti novel belum mencukupi jika dibandingkan dengan jumlah peserta didik di sekolah, pembelajaran terpusat pada guru, pembelajaran belum berbasis HOTS untuk merangsang peserta didik berpikir kritis, pemanfaatan teknologi (IT) yang belum maksimal seperti pengunaan media audiovisual atau cybersastra melalui gawai mengingat keadaan seluruh peserta didik memiliki gawai yang memadai, keterbatasan sarana prasarana seperti LCD proyektor dan jaringan wifi sekolah.  Solusi terkait akar penyebab masalah berdasarkan identifikasi masalah adalah peran saya sebagai guru untuk dapat memilih dan menentukan model, metode, dan media sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah. Implementasi model pembelajaran inovatif terintegrasi penerapan teknologi (IT) dimaksimalkan untuk mengatasi permasalahan yang ada sehingga meningkatkan minat dan kemampuan belajar peserta didik. Hal ini juga ditunjang dengan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan aktif. Setelah melakukan kajian literatur,  wawancara ahli, dan rekan sejawat, ditemukan beberapa solusi untuk meningkatkan kemampuan menganalisis isi dan kebahasaan novel peserta didik di kelas tersebut. Penggunaan model pembelajaran problem based learning dengan media canva untuk penyampaian materi, media audiovisual (film pendek) berdasarkan penggalan dari adaptasi cerita novel yang terdapat dalam penugasan LKPD, dan metode tanya jawab, ceramah, serta diskusi kelompok dalam menganalisis isi dan kebahasaan novel.   Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan sebagai bahan mengukur hasil proses persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yang saya lakukan untuk dijadikan bahan evaluasi dalam melakukan refleksi diri. Selain itu, praktik ini dapat dijadikan bahan referensi untuk rekan guru lainnya yang mengalami permasalahan yang samaagar dapat mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini? Peranan dan tanggung jawab saya sebagai guru adalah memlilih model, metode, dan media yang sesuai karakteristik peserta didik dan kesesuian materi sebelum melaksanakan PPL aksi dua di sekolah. Persiapan dan pelaksanaan perlu kesiapan termasuk konsep materi yang diajarkan untuk meminimalisasikan hal yang tidak diharapkan.  
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,  Tantangan Hal-hal yang menjadi tantangan sebagai berikut. Minat literasi peserta didik terhadap bacaan sastra masih kurang khususnya jika bacaan tersebut banyak mengandung diksi yang tidak umum diketahui dan sarana perpustakaan sekolah yang belum dimanfaatkan juga secara maksimal karena keterbatasaan bacaan sastra novel yang belum mencukupi.Sarana dan prasarana sebagai pendukung pembelajaran masih terbatas seperti kesedian LCD proyektor tidak terdapat pada semua kelas, kondisi kelas yang  tidak semua memadai termasuk kelas tempat saya mengajar dan perlu menggunakan atau meminjam kelas lain.Peserta didik belum terlatih dengan pembelajaran HOTS untuk lebih menguasai berpikir kritis dalam pemecahan masalah analisis.Keterbatasan jaringan wifi di sekolah sehingga pelaksanaan pembelajaran dengan pemanfaatan media canva, googleclasroom, dan audiovisual yang membutuhkan akses internet terbatas.

Siapa saja yang terlibat? Kepala sekolah dan rekan sejawat dalam hal ini guru bahasa Indonesia lainnya turut terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah memberikan izin dan motivasi mulai dari memastikan kesiapan sarana prasarana seperti pengadaan kelas lain dan LCD proyektor yang dapat saya gunakan. Sementara, rekan guru bahasa Indonesia saya membantu memberikan kelas yang digunakan untuk mengajar agar saya gunakan terlebih dahulu dalam praktik PPL ini. Hal ini dilakukan untuk memberikan hasil maksimal dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan dukungan fasilitas dan teknologi (IT) yang memadai.   Guru sendiri berperan untuk melengkapi kebutuhan pembelajaran seperti alat pendukung di antaranya LCD Proyektor, speaker, layar proyektor, dan kelas yang cukup cahaya atau ventilasi udara baik. Selain itu, pemilihan model, metode, dan media menjadi perhatian yang harus mampu diselaraskan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Peserta didik sebagai objek pelaksanaan pembelajaran dalam hal ini kelas XII MIPA 8.  
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini  Langkah-langkah strategi yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi:   Implementasi PPL siklus dua. Persiapan perangkat pembelajaran seperti RPP, media ajar, materi ajar, LKPD, perencanaan evaluasi yang telah mendapatkan revisi dan arahan dari dosen serta guru pamong.Berkoordinasi dengan pihak terkait di sekolah seperti kepala sekolah dan rekan guru sejawat bahasa Indonesia untuk penggunaan kelas, alat seperti LCD Proyektor, dan jaringan wifi (internet) sekolah.Persiapan alat seperti laptop, gawai, dan speaker. Selain itu bahan media ajar berupa media canva untuk menanyangkan salindia dan media audiovisual youtube (film pendek) yang diadaptasi dari penggalan novel. Persiapan materi ajar, rubrik penilaian, dan LKPD untuk mencapai tujuan pembelajaran.Persiapan bantuan dari peserta didik yang membantu merekam pelaksanaan akasi dua.Pelaksanaan PPL aksi dua.Pelaksanaan evaluasi dan refleksi terkait yang sudah dilakukan dalam ppl siklus dua.     Pihak yang terlibat dalam mengimplementasikan aksi dua ini, yaitu : Saya sebagai guru bahasa Indonesia  mengimplementasikan perangkat aksi dua untuk menerapkan model pembelajaran inovatif yang didukung dengan media ajar sesuai karakteristik peserta didik. Pihak sekolah seperti kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum memberikan dukungan terhadap pelaksanaan PPL ini termasuk memberikan kelonggaran jika pada pelaksanaanya mengambil jam mata pelajaran lainnya.Guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan rekan guru lainnya meminjamkan kelas dan waktu pelajarannya untuk digunakan dalam pelaksanaan PPL ini.Peserta didik di kelas XII MIPA 8 mengikuti pembelajaran dengan baik.Perekaman video pembelajaran dengan gawai yang dilakukan oleh peserta didik yang tidak ikut serta dalam PPL.Sarana prasarana lainnya yang sudah dipersiapkan dengan matang baik LCD proyektor, speaker, layar proyektor, dan akses internet (wifi).
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut  Bagaimana dampak dari aksi langkah-langkah yang dilakukan? Dampak dari penggunaan media audiovisual (film pendek) berdasarkan adaptasi penggalan novel yang ditayangkan dengan penerapan model pembelajaran EYH (PBL) pada peserta didik kelas XII MIPA 8 SMA Negeri 2 Tambun Selatan yaitu: Peserta didik lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran karena pengunaan media canva dan audiovisual (film pendek) menarik dan mendorong fokus mereka dalam belajar.Peserta didik dalam kelompok mampu menyelesaikan analisis permasalahan sesuai dengan perintah pada LKPD dengan durasi waktu yang disediakan. Hasil persentasi menunjukkan kemampuan berpikir kritis mereka berjalan dengan baik. peserta didik juga aktif dalam melakukan tanya jawab dan memberikan tanggapan selama pembelajaran. Dengan demikian, penerapan model pelajaran dengan media audiovisual (film pendek) terbukti efektif.Di akhir pembelajaran, refleksi peserta didik mengemukakan bahwa pembelajaran dengan cara tersebut lebih meningkatkan minat, ketertarikan, dan kemampuan berpikir kritis mereka.   Apakah hasilnya efektif? Aksi yang telah dilaksanakan pada PPL siklus kedua menunjukkan keefektifan pembelajaran dan keberhasilan pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik dengan pencapaian nilai KKM terpenuhi bahkan banyak yang lebih dari KKM yang telah ditentukan.   Faktor keberhasilan Faktor keberhasilan di antaranya daya dukung seperti sarana prasarana  (LCD proyektor,  jaringan internet, speaker, dan lain sebagainya). Penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media audiovisual (film pendek) efektif digunakan dalam pembelajaran analisis isi novel terlihat pada peserta didik yang terlibat aktif dan responsif terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, dukungan pihak sekolah seperti kepala sekolah dan teman sejawat yang ikut terlibat dalam keberhasilan mengimplementasikan aksi dua, dari mulai memastikan pengadaan kelas, fasilitas yang akan digunakan, dan memberikan jam mengajar untuk pelaksanaan PPL siklus dua.     Faktor ketidakberhasilan Faktor ketidakberhasilannya adalah ketika pemutaran film pendek melalui media audiovisual (youtube) sempat terjeda karena jaringan internet. Kekeliruan kecil yang dilakukan guru saat pemberian konsep materi dan masih terdapat sedikit kekeliruan dalam melakukan analisis isi dan kebahasaan novel yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok.   Pembelajaran yang dapat diambil Guru lebih kreatif, aktif, dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif bagi peserta didik. Ketercapaian tujuan pembelajaran penting diperhatikan guru untuk memilih model, media, dan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pembelajaran yang terintegrasi penggunaan teknologi (IT) dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Oleh karena itu, guru perlu melakukan pengembangan diri dengan pelatihan atau pembelajaran sepanjang hayat. Praktik mengajar seperti ini tidak hanya dilakukan pada saat mengikuti kuliah PPG saja tetapi harus ada rencana tindak lanjut yang dilaksanakan untuk pembelajaran di sekolah.

Nama                             : Fitria Rachmawati, S.Pd

No. UKG                      : 201901075776

Kelompok/Kategori   : 1 A Bahasa Indonesia/Kategori II PPG Daljab