Kamis, 28 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Unhas Gelar Konferensi Internasional Bahas Penguatan Teknologi Pertanian

Unhas Gelar Konferensi Internasional Bahas Penguatan Teknologi Pertanian

Universitas Hasanuddin melalui Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “The 1st Unhas International Conference on Agricultural Technology (UICAT)” dengan tema “Strengthening Agricultural Technology through Innovative Research”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.30 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (28/10).

Hadir sebagai keynote speaker yakni Prof (E). Dr. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc (President-elect of IUFoST, Indonesia). Konferensi dihadiri oleh beberapa invited speaker, yakni :

1. Prof. Dr. Heidi Halbwirth (Technical University of Vienna, Australia)

2. Prof. Dr. Armando Apan (The University of Southern Queensland, Australia)

3. Prof. Dr. Salengke (Universitas Hasanuddin, Indonesia)

4. Assoc. Prof. Dr. Matthijs Dekker (Wageningen University & Research, The Netherlands)

5. Khaled B. Zitoun, Ph.D (Chief Global Technology Officer, Kerry Group, The USA)

6. Ir. Mukhlis Bahrainy (CEO Pachira Group, Indonesia)

7. Prof. Dr. Ilkay Sensoy (Middle East Technical University, Turkey) 8. Prof. Dr. Hiroki OUE (Ehime University, Japan)

Ketua Panitia Dr. Ir. Andi Hasizah, M.Si., dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan konferensi ini. UICAT menghadirkan narasumber dari berbagai negara dengan latar belakang keilmuan berbeda. Panitia juga telah menerima 154 makalah dari 37 institusi.

“Konferensi ini didukung oleh asosiasi Profesi Perhimpunan Teknik Pertanian (Perteta) Indonesia dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI). UICAT diharapkan menjadi wadah bagi akademisi, peneliti, praktisi, dan masyarakat umum dalam menyebarluaskan kajian dan bertukar informasi,” kata Andi Hasizah.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Pertanian Unhas Prof. Dr. sc. agr. Baharuddin menyampaikan dalam sambutannya bahwa pertanian menjadi salah satu sektor penting untuk keberlanjutan kehidupan manusia. Perkembangan teknologi industri 4.0 mengharuskan adanya proses adaptasi dengan berbagai tantangan.

“Tantangan bidang pertanian semakin berat dengan terjadinya perubahan iklim, penyebaran, hama dan penyakit, serta alih fungsi lahan pertanian. Penerapan teknologi pertanian merupakan upaya mengatasi tantangan tersebut, seperti pemanfaatan pengetahuan pangan dalam proses pemilihan, pengolahan, pengawetan dan instrumen lainnya,” jelas Prof. Bahar.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.D. Beliau memberikan apresiasi kepada Fakultas Pertanian Unhas atas terselenggaranya kegiatan. UICAT merupakan salah satu upaya memperluas jejaring Unhas dengan banyak mitra. Dirinya juga menjelaskan terkait capaian Unhas dalam WCU yang secara signifikan mengalami pencapaian luar biasa.

“Konferensi seperti ini selain menjadi wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan informasi. Juga sekaligus memberikan kesempatan mengembangkan jejaring antara lembaga penelitian, universitas, pemerintah, dan industri di tingkat lokal ataupun internasional,” ungkap Prof. Nasrum.

Pada kesempatan tersebut, Prof (E). Dr. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc., sebagai keynote speaker memaparkan mengenai “Follow up Action of UN Food Systems Summit 2021 the Importance of Science and Role of IUFoST”.

International Union of Food Science and Technology (IUFOST) merupakan sebuah organisasi yang menyuarakan perihal ilmu dan teknologi pangan, perwakilan untuk disiplin Ilmu dan Teknologi Pangan di International Science Council (ISC).

IUFOST mempromosikan kemajuan ilmu dan teknologi pangan global melalui program pendidikan, peluang kepemimpinan, dorongan ilmuwan muda, inovasi industri, lokakarya, simposium regional, keterlibatan internasional dengan badan global lainnya.

“Sebagai ilmuwan dan teknolog pangan, kita harus bekerja pada semua lini untuk meningkatkan penelitian, terlibat secara kreatif dengan banyak mitra untuk meningkatkan proses hingga mengurangi ketergantungan pada beberapa sumber daya alam yang terbatas dan membangun kapasitas melalui pendidikan di semua sektor,” jelas Prof. Aman.

Materi lainnya disampaikan oleh Prof. Dr. Salengke mengenai “Creating Values Through Ohmic – Based Processing Technology”. Dalam materinya beliau memaparkan tentang teknologi Ohmic, baik penerapan maupun pengembangannya.

Ohmic merupakan salah satu teknologi pengolahan pangan yang dapat diterapkan dalam industri pangan, suatu proses pemanasan, dimana arus listrik dilewatkan melalui bahan pangan. Dengan pengolahan Ohmic, proses pengolahan konsumsi energi yang dihasilkan dapat diturunkan dan dapat meningkatkan efisiensi proses pengolahan secara keseluruhan dan meningkatkan kualitas produk.

Narasumber lainnya yakni Khaled B. Zitoun, Ph.D., menjelaskan tentang “Alternative Protein Market and Opportunities”. Beliau memaparkan beberapa hal penting tentang bagaiamana Kerry Group menghasilkan produk makanan sehat. Selain itu, juga memberikan gambaran tren pasar Asia Tenggara, jenis produk berbasis tanaman serta desain dan tantangan produk.

UICAT dijadwalkan akan berlangsung hingga esok hari, Kamis (28/10). Untuk hari pertama, kegiatan diikuti kurang lebih 500 peserta dan berlangsung lancar, berlangsung hingga pukul 16.00 Wita. (*/mir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR