Kamis, 28 Maret 2024
Perguruan Tinggi

UMJ Bangun Manajemen Partisipatif Melalui IKU dan IKI

UMJ Bangun Manajemen Partisipatif Melalui IKU dan IKI

Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan sosialisasi dan pengisian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Individu (IKI) bagi Tenaga Kependidikan (Tendik) UMJ, Senin (09/01). Sosialisasi ini dalam rangka membangun manajemen partisipatif yakni melalui indikator kinerja semua unsur dalam unit kerja dapat ikut berpartisipasi dan berperan untuk mencapai tujuan atau goals IKU pimpinan UMJ, hal ini disampaikan Wakil Rektor II, Dr. Mutmainah, MM dalam sambutannya.

Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Bagian SDI (Sumber Daya Insani) kali ini menghadirkan Badan Pembina Harian UMJ, Drs. Abdul Cebba, AK., M.BA., CA., CPA. dan Tim SPI (Sistem Pengendalian Internal) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai narasumber. Sebanyak kurang lebih 50 tenaga kependidikan di lingkungan UMJ berpartisipasi dalam sosialisasi yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ. Peserta sosialisasi juga dilibatkan untuk mengisi dan menentukan IKU serta IKI bersama tim SIP UIN.

Penerapan IKU dan IKI menjadi sangat penting karena menjadi dasar seseorang dalam berkinerja mulai dari rektor, wakil rektor, maupun pejabat-pejabat yang ada di rektorat. Dalam penerapan IKU dan IKI akan bisa terlihat pencapaian dalam satu tahun dan dapat menjadi evaluasi yang perlu ditingkatkan. Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar masing-masing dapat mendukung tujuan dari unit kerja. Sehingga hal ini akan berdampak menyeluruh yang bukan saja dari individu tetapi akan berdampak tertuju kepada unit kerja.

Mutmainnah memberi contoh stuktur penerapan IKU , “jadi kita bekerja di satu unit kerja misalkan unit kerja SDI, kepala kepala SDI mempunyai IKU dan IKI itu hrs mendukung IKU-nya kepala biro, kepala bironya yaitu umum dan sarpras, seperti itu hingga ke atasnya.”

Abdul Hamid Cebba menyampaikan dalam sosialisasi bahwa UMJ akan semakin luar biasa kedepannya dengan terus memperhatikan sinergisitas dan diperlukan adanya roadmap. “Oleh karena itu bapak ibu, bahwa UMJ adalah milik kita, mari kita kembangkan secara baik, semua ada di tangan kita bukan di tangan orang lain,” kata Cebba.

Hal ini selaras dengan yang disampaikan Mutmainah bahwa dalam bekerja perlu diperhatikan bagaimana Tendik harus berperan dalam memberikan arti, baik bagi organisasi maupun institusi. “selanjutnya, ibu dan bapak diharapkan dapat memberi ide, inovasi, sumbangsih serta keikutsertaan dalam mencapai tujuan organisasi dari mencapai unit kerja yang terkecil,” ungkap Mutmainnah.

Cebba juga berharap agar UMJ dapat membangun sistem penerapan indikator supaya dapat menjadi rujukan dan bermanfaat secara luas, “kami sangat mendukung, memberi ruang, memberi waktu dalam rangka untuk pengembangan sistem sehingga menjadi model sekaligus menjadi rujukan,” jelas Cebba.

Mutmainah juga mengajak Tendik untuk dapat memotivasi diri demi perubahan yang lebih baik, “saya berharap kita dapat menyerap dengan baik, dengan motivasi dan berfikir bahwa saya harus memberi arti di organisasi dan institusi ini.” (RN/KSU)