Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Dr. dr. Meita Hendrianingtyas, SpPK(K), M.Si.Med (Dosen FK UNDIP) Teliti Cross Sectional pada Perempuan Usia Produktif dengan Obesitas Sentral di RSND

Dr. dr. Meita Hendrianingtyas, SpPK(K), M.Si.Med (Dosen FK UNDIP) Teliti Cross Sectional pada Perempuan Usia Produktif dengan Obesitas Sentral di  RSND

Dr. dr. Meita Hendrianingtyas, SpPK(K), M.Si.Med adalah dosen Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.  Lulus S3 Doktor Ilmu Kedokteran FK Undip tahun 2022. Selain pengajar di FK Undip (2008-sekarang) ia juga merupakan Dokter Penanggungjawab Rumah Sakit Nasional Diponegoro (2014-sekarang). Kegiatan ilmiah nasional dan internasional antara lain The 12 th CPD on Clinical Pathology and Laboratory Medicine 2021: The Challenge of CPLM in COVID-19 Pandemic, Now and Future serta  Konker X dan PIT XX: Clinical Laboratory Strategi in The New Era to face on 5.0 Industrial Revolution.

Penelitian dr. Meita yang berjudul Gen FTO rs 9939609, CRP, Rasio PTH/25 (OH)D dan Rasio Kalsium/Fosfor sebagai Faktor Risiko Osteopeni: Studi pada perempuan usia produktif dengan obesitas sentral, menggunakan metode penelitian cross sectional pada 130 perempuan usia 25-50 tahun dengan obesitas sentral di RS Nasional Diponegoro.

“Penelitian dilatarbelakangi oleh gen the fat mass and obesity yang berperan pada obesitas, berkaitan dengan massa tulang yang bertujuan membuktikan gen FTO rs 9939609, CRP, 25(OH)D, PTH, rasio PTH/25(OH )D, Ca, P dan rasio Ca/P sebagai faktor risiko osteopeni pada perempuan obesitas sentral usia produktif” ungkapnya.

Diagnosa osteopeni dari pemeriksaan bone mineral density dengan dual-energy x-ray absorptiometry, deteksi polimorfisme gen FTO rs9939609 dengan Taqman Assay, kadar CRP, PTH dan 25(OH)D dengan enzyme linked fluorescent assay, ion kalsium dengan ion selective electrode dan fosfor dengan fotometri. Receiver operating characteristic untuk menetapkan nilai cut-off terbaik untuk memprediksi risiko, dengan menghitung rasio prevalensi (RP). Model regresi logistik untuk mengendalikan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian osteopeni.

“Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kadar PTH> 23,25 pg/dL, kadar Ca > 1,52 mmol/L, rasio PTH/25(OH)D > 2,425, rasio Ca/P> 1,185 merupakan faktor risiko kejadian osteopenia. Kadar PTH> 23,25 pg/dL disertai Ca> 1,52 mmol/L merupakan faktor risiko terbaik untuk kejadian osteopeni” pungkas dr. Meita. (Lin/Joshua-Humas).