Sabtu, 20 April 2024
Perguruan Tinggi

UMJ Sediakan Berbagai Beasiswa untuk Kader Muhammadiyah

UMJ Sediakan Berbagai Beasiswa untuk Kader Muhammadiyah

Pada prinsipnya Muhammadiyah sejak dahulu fokus terhadap pendidikan, komitmen ini tidak berubah. Oleh karena itu, untuk kader Muhammadiyah dan Aisyiyah, serta yatim-piatu, bisa melanjutkan kuliah di UMJ dengan berbagai beasiswa dan juga ada KIP untuk daerah Jakarta Selatan, sehingga ini bisa dimanfaatkan, hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam Pengajian Dhuha yang digelar oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu-Jakarta Selatan, di kediaman Prof. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D., di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (15/02).

Selanjutnya Ma’mun juga sampaikan dukungan penuh untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh PRM Pondok Labu-Jakarta Selatan. Selain itu, ia mengajak kepada warga persyarikatan Muhammadiyah untuk terus menuntut ilmu termasuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kemajuan pendidikan di Indonesia adalah hasil sumbangsih Muhammadiyah, pendirian sekolah mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi diiringi dengan penyediaan beasiswa, termasuk di UMJ. Terbuka kesempatan bagi kader Muhammadiyah dan Aisyiyah serta yatim, piatu, untuk menempuh studi dengan memanfaatkan beasiswa KIP Kuliah maupun jenis beasiswa lainnya.

Seorang muslim harus meraih keberkahan dalam hidup, bukan kesuksesan, karena sukses hanya memberi kebahagiaan di alam dunia saja, sedangkan berkah memberi kebahagiaan di alam dunia, alam kubur, dan alam akhirat. Hal ini disampaikan oleh Ustaz Koko Liem, SQ., MA. pada pengajian Dhuha bertajuk Meraih Berkah dalam Hidup, menjabarkan bahwa ada dua cara untuk meraih keberkahan dalam hidup, yaitu bersyukur dan memberi. “Bersyukur dengan berdoa dan/atau salat, sedangkan memberi dengan cara bersedekah. Ini sesuai dengan rukun Islam yang kedua dan ketiga,” ujarnya. Lebih lanjut, ia mengatakan doa dan sedekah adalah master keberkahan sehingga harus dilakukan dengan istikamah.

Koko Liem menyampaikan tausyiah dalam Pengajian Dhuha, di kediaman Din Syamsuddin, Minggu (15/01).

Pada kesempatan yang sama, Ustaz H. Ali Zaenal, S.Pd., mengungkapkan bahwa istikamah dalam beramal saleh akan menjadi kebaikan dengan hidayah Allah SWT. Untuk mencari keberkahan dapat menjadikan perkataan Ibnu Qayyim sebagai pedoman yaitu jangan tidur pagi setelah waktu subuh, memelihara salat wajib dan sunnah, tidak bermalas-malasan, tidak syirik, dan dapat menjaga amanah.

Ketua Umum PRM Pondok Labu-Jakarta Selatan Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau yang kerap dikenal dengan nama Din Syamsuddin menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan Pengajian Dhuha, karena sempat terhenti kurang lebih dua tahun karena pandemi. “Kegiatan ini dahulu berlangsung sejak 2016 dari masjid ke masjid, yang sekaligus bersilaturahmi terhadap jamaah masjid yang di tempati. Saat ini di buka kembali di rumah, mudah-mudahan bisa berlanjut ke rumah dan/atau masjid lainnya,” tutur Din. Hal ini diamini oleh Pendiri Universitas Yarsi Prof. dr. Jurnalis Uddin, PAK. Ia mengajak kegiatan selanjutnya digelar di kediamannya, dengan harapan dapat mencerahkan dan menjadi amal soleh bagi yang mengikuti.

Ma’mun menuturkan bahwa kemajuan pendidikan di Indonesia adalah hasil sumbangsih Muhammadiyah. Pendirian sekolah mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi diiringi dengan penyediaan beasiswa, termasuk di UMJ. Terbuka kesempatan bagi kader Muhammadiyah dan Aisyiyah serta yatim, piatu, untuk menempuh studi dengan memanfaatkan beasiswa KIP Kuliah maupun jenis beasiswa lainnya.

Pengajian Dhuha diikuti oleh warga persyarikatan Muhammadiyah, khususnya di lingkungan PRM Pondok Labu. Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi Muhammadiyah, khususnya PRM Pondok Labu-Jakarta Selatan yang bertujuan salah satunya sebagai ajang silaturahmi. Rencananya kegiatan akan digelar setiap satu bulan sekali, dan untuk bulan yang akan datang dilaksanakan pada tanggal 12 Februari. (QF/KSU)