Selasa, 23 April 2024
Perguruan Tinggi

Orasi Ilmiah Prof. Depison Pada Pengukuhan Guru Besar UNJA

Orasi Ilmiah Prof. Depison Pada Pengukuhan Guru Besar UNJA

MENDALO,- Prof. Dr. Ir. Depison, M.P. memaparkan Orasi Ilmiah dengan judul “Karakterisasi sebagai Dasar Seleksi dalam Rangka Mendukung Program Pemuliabiakan Ternak Lokal” pada kegiatan pengukuhan Guru Besar Universitas Jambi (UNJA), Kamis (19/1/23) di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo.

Profesor kelahiran Pasaman, Sumatera Barat pada tanggal 20 Desember 1967 tersebut merupakan Guru Besar bidang ilmu Produksi Ternak dan menjadi dosen di Fakultas Peternakan UNJA.

Beliau memaparkan mengenai karakterisasi sebagai dasar menseleksi dalam rangka mendukung program pemuliabiakan hewan ternak lokal yang ada di Provinsi Jambi. Beliau menyebut bahwa ternak lokal memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik, namun variasi genetik masih relatif tinggi berdasarkan morfologinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengevaluasi morfologi ternak yaitu dilakukan karakterisasi morfologi ternak, melalui karakterisasi karakteristik kuantitatif dan molekuler.

Hewan ternak yang diuji coba dalam penelitiannya beraneka ragam, mulai dari Sapi Bali, Kambing Kacang, Domba Ekor Tipis (DET), serta Ayam Super, Bangkok, KUB, Sentul, Kampung, dan Merawang.

“Adanya keterkaitan polimorfisme gen dengan karakteristik kuantitatif, maka penggabungan kedua metode ini yaitu karakteristik kuantitatif dan molekuler akan menghasilkan seleksi yang lebih cepat dan lebih akurat,” tuturnya.

“Berdasarkan Nilai HCA (Analisis klaster hierarki) mengungkapkan bahwa kambing Kacang yang ada di Provinsi Jambi dapat dipisahkan menjadi kelompok yang berbeda, sehingga, kajian genetik (DNA analysis) kambing kacang terutama yang ada di Kabupaten Kerinci sangat diperlukan untuk pengembangan kambing ini menjadi breed kambing Kerinci di masa mendatang. Sekitar 90% sapi Bali pada dua daerah ketinggian, dapat diklasifikasikan berdasrakan morfometrik menggunakan analisis diskriminan kanonik. Kambing kacang terutama yang ada di Kabupaten Kerinci sangat diperlukan untuk pengembangan kambing ini menjadi breed kambing Kerinci di masa mendatang. Serta 60% DET di dataran rendah dan tinggi dapat dikarakterisasi dengan indeks tubuh, sehingga dapat dijadikan acuan seleksi dan program pemuliaan DET di masa mendatang,” jelas Prof. Depison.

Profesor bidang ilmu Produksi Ternak tersebut menggunakan Metode PCR-RFLP, yang merupakan suatu metode paling umum digunakan untuk menganalisis karakteristik molekuler seperti analisis genotip. Metode PCR-RFLP telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi keragaman gen, dan menganalisa proporsi alel dan genotip pada ternak.

Dimas Anugrah Adiyadmo / HUMAS