Muaro Jambi- Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Jambi (UNJA) Ny. Daumi Rahmatika Sutrisno menghadiri kegiatan pameran dan pertunjukan seni dengan tema Perempuan dan Batik Angso Duo, di halaman parkir kompleks percandian Muaro Jambi pada Rabu (18-19/1/23).
Kegiatan tersebut merupakan hibah Dana Abadi Kebudayaan tahun 2022 pada kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Iin Kurniasih Sudirman, S.E, Ketua Dekranasda Kabupaten Muaro Jambi Faradilah Zahara Bachyuni, Anggota DPD RI Dapil Provinsi Jambi Ria Mayang Sari, S.H., M..H, Ketua BPCB/BPK wilayah V Sumatera Dr. Agus Widiatmoko, S.S., M.M, dan masyarakat sekitar kompleks percandian.
Ny. Daumi Rahmatika Sutrisno berkesempatan memberikan sambutan mengenai pandangannya terhadap kegiatan tersebut dalam sambutannya Ny. Daumi memberikan apresiasi yang tinggi atas terlaksananya kegiatan pameran dan pertunjukan, yang mengangkat tema perempuan dan batik.
“Saya dari keluarga pembatik, dahulu ketika ingin mendapat uang jajan, saya harus membantu nenek saya untuk membatik, Ketika membatik, saya diajarkan tentang norma dan tata nilai,” ujarnya.
Selain itu sebagai bentuk apresiasinya terhadap kegiatan tersebut, Ny. Daumi Rahmatika Sutrisno membawa kurang lebih 35 anggota DWP UNJA yang semuanya mengenakan batik Jambi dan tengkuluk.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ketua pelaksana kegiatan yaitu Kurniadi Ilham, S.Sn., M.Sn., yang telah berkenan mengundang kami dari DWP UNJA dan pak Kurniadi Ilham merupakan dosen Prodi Sendratasik Universitas Jambi, penerima hibah Dana Abadi Kebudayaan tahun 2022 selain itu ia juga bekerja sama dengan dosen-dosen di Prodi Sendratasik, Sastra Indonesia, Arkeologi, dan masyarakat Desa Muaro Jambi, sebagai tim dan pendukung kegiatan,” terangnya.
Di akhir sambutannya, Ny. Daumi Rahmatika Sutrisno berharap kegiatan kebudayaan seperti ini harus tetap terjaga dan terus berlangsung, dan ia siap untuk mendukung demi memajukan kebudayaan Jambi dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui seni batik.
Silvia Yuliansari Asril / HUMAS
