Kamis, 25 April 2024
Perguruan Tinggi

Pusat Kajian Disabilitas UIN Sutha Gelar Monitoring Bersama Kaprodi

Pusat Kajian Disabilitas UIN Sutha Gelar Monitoring Bersama Kaprodi

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Senin, (16/1) Pusat Kajian Disabilitas (PKD) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi menggelar monitoring akhir semester mahasiswa difabel bersama Kaprodi Ilmu Perpustakaan di ruangan perpustakaan universitas lantai 1 (satu) di kampus UIN Sutha pada pukul 10:00 WIB. Kegiatan monitoring dilakukan oleh ketua PKD, Dr. H. M. Syahran Jailani, M.Pd. didampingi sekretaris, staff PKD, serta Kaprodi Ilmu Perpustakaan (IPT), Athiatul Haqqi, S.Ag., S.IPI., M.I.Kom. Agenda ini dilakukan agar PKD dapat memantau kegiatan perkuliahan mahasiswa difabel. Athia mengatakan bahwa selama ini mahasiswa difabel yang ada di Prodi Ilmu Perpustakaan sangat bersemangat mengikuti proses perkuliahan. Hanya saja, sepertinya diperlukan pendampingan dari psikolog untuk dapat memotivasi salah satu mahasiswa difabel semester 7 di prodinya yang bernama Arip. Harapannya, dari pendampingan tersebut Arip bisa menemukan bakat dan potensi yang sesuai dengan kondisinya saat ini.

“Arip mengalami disabilitas karena kecelakaan yang dialaminya pada saat Arip semester 3, Desember 2020 silam. Akibat kecelakaan tersebut, Arip sempat koma selama dua minggu lebih.” keterangan Bujang Dek (Kakak dari Arip) melalui whatsapp. “Akibat kecelakaan tersebut, syaraf gerak sebelah kiri Arip melemah. Mulai dari mata cuma setengah penglihatan sebelah kiri, tangan dan kaki, bagian sebelah kiri lemah, terakhir sempat hampir depresi karena kondisi fisik yang sekarang”, tambah Bujang. Sementara itu, Athia selaku kaprodi IPT sejauh ini sangat mendukung apa yang dilakukan oleh mahasiswa difabel. Beliau mengatakan ini menjadi tantangan baginya untuk mempelajari keterbatasan mahasiswa difabel. Selain Arip, di IPT juga ada seorang mahasiswa tuli bernama Amelia di semester 3. Athia menyadari Amelia tuli saat ujian lisan. Teman Amelia memberi tahu bahwa Amelia menggunakan alat bantu dengar. “Meskipun mengalami hambatan, pada saat ujian lisan Amelia menjawab semua pertanyaan dengan tepat. Tidak ada yang meleset sampai letak titik komanya.”, tambah Athia.

Tidak hanya monitoring bersama Kaprodi IPT, PKD juga menggelar monitoring mahasiswa difabel bersama Kaprodi Sistem Informasi Dr. Try Susanti, S.Si., M.Si. dan Kaprodi Manajemen Keuangan Syariah, Efni Anita, S.E., M.E.Sy. Sejauh ini, baik dari Try  dan Efni tidak menemukan masalah pada proses perkuliahan mahasiswa difabel. Bahkan pada saat milad ke-4 Prodi Sistem Informasi (25 Desember 2022), Mila Erdita (mahasiswa tuli) meraih juara 1 lomba make up.

Selain melakukan monitoring secara langsung, PKD juga melakukan monitoring dengan menghubungi mahasiswa difabel melalui whatsapp secara berkala. Mulai dari menanyakan kendala hingga hasil belajar per semester. Pada semester ini ada mahasiswa difabel yang mengalami kendala pembayaran UKT sehingga membutuhkan beasiswa. Adapula mahasiswa yang terkendala kondisi fisik yang lemah sehingga memerlukan kebijakan dari prodi untuk pelaksanaan kuliahnya melalui daring. Beberapa mahasiswa difabel semester depan juga akan memasuki masa magang (PPL) serta Kukerta sehingga perlu tindak lanjut komunikasi terhadap pihak terkait seperti prodi maupun LP2M selaku penyelenggara program agar memberi kebijakan khusus terhadap mahasiswa difabel.

Langkah nyata serta dukungan dari beberapa pihak termasuk stake holder diperlukan bagi kesetaraan akses mahasiswa difabel. Hal ini guna mewujudkan UIN Sulthan Thaha Saifuddin sebagai kampus ramah difabel dan meningkatkan prestasi sebagai The Best Ranking of  Unesa Dimetric pada tahun 2023.

Sumber : Puska Disabilitas

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_gallery interval=”3″ images=”145251,145250,145249″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row]