Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kesos Wakili UMJ dalam Program Pertukaran ke Jepang

Mahasiswa Kesos Wakili UMJ dalam Program Pertukaran ke Jepang

Mahasiswa Prodi Kesos FISIP wakili kampus UMJ dalam program JENESYS (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths) Pemerintah Jepang. Dian Fitriana berkesempatan berangkat ke Jepang untuk mengikuti rangkaian program pertukaran yang berlangsung sejak Rabu hingga Selasa, 25-31 Januari 2023 mendatang, bersama 24 peserta lain yang berasal dari berbagai instansi. 

Kedutaan Besar Jepang melakukan pengarahan pada 25 orang peserta di Gedung Kedubes Jepang, Selasa (24/01) untuk persiapan keberangkatan. Wakil Duta Besar Jepang Tamura Masami menyambut seluruh peserta yang berasal dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Masjid Istiqlal, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan hangat. 

Tamura mengatakan bahwa program JENESYS dilakukan rutin setiap tahun dan sempat ditutup selama dua tahun karena pandemi. Tahun 2023 yang bertepatan dengan peringatan hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang, secara khusus Tamura berharap akan dapat lebih meningkatkan kerja sama di semua bidang.

“Saya berharap para peserta aktif menyebarluaskan hasil pertukaran. Salah satu yang ingin dilaksanakan adalah untuk lebih mempromosikan pertukaran di tingkat akar rumput dalam menghadapi situasi internasional yang tidak pasti. ” ungkat Tamura

Tamura Masami menyambut peserta program JENESYS di Gedung Kedubes Jepang, Selasa (24/01).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa akan semakin banyak masalah yang harus dihadapi dan diatasi bersama, sehingga saling perhatian akan sangat dibutuhkan sebagai dasar untuk membangun hubungan yang kuat.

Pemerintah Jepang tidak hanya melakukan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, tapi juga dengan organisasi kemasyarakatan termasuk Muhammadiyah. Berdasarkan pernyataan dari Khoirul Huda, koordinator peserta dari Muhammadiyah, telah banyak santri, pelajar, dan mahasiswa yang melakukan pertukaran pelajar ke Jepang.

“Kerja sama Indonesia dan Jepang terlebih Muhammadiyah dan Jepang bukan kali pertama di luar program JENESYS. Telah banyak santri, pelajar, dan mahasiswa yang melakukan pertukaran pelajar. Muhammadiyah juga punya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jepang di Tokyo. Saya berharap sembilan orang yang menjadi delegator dari Muhammadiyah, dapat mewakili masyarakat Indonesia yang belajar ke Jepang,” kata Khoirul.

Sementara itu, Dian Fitriani mengaku tidak menyangka dapat mewakili UMJ untuk mengikuti program. Perempuan yang kini duduk di semester 6 ini berharap dapat membawa gagasannya tentang hubungan Indonesia dan Jepang dari sisi kemajuan industri di Jepang. Menurutnya Jepang sebagai negara dengan kekuatan industrinya telah menguasai Asia, dapat menjadi contoh bagi Indonesia. 

“Setelah pulang mau sharing dan diskusi dengan teman-teman mahasiswa. Ini adalah anugerah dan tantangan. Saya tidak menyangka dipercaya untuk mewakili UMJ. Semoga saya bida mendapatkan hikmah dari perjalanan nanti,” ungkap Dian. 

JENESYS adalah program pertukaran yang diluncurkan oleh Pemerintah Jepang. Program ini bertujuan untuk mempromosikan rasa saling percaya dan pengertian di antara masyarakat Jepang dan kawasan Asia-Pasifik, serta membangun dasar untuk persahabatan dan kerja sama di masa depan. Juga mendorong pemahaman tentang ekonomi Jepang, masyarakat, sejarah, budaya yang beragam, politik dan hubungan diplomatik.

Selama kurang lebih satu pekan, seluruh peserta pertukaran akan mengikuti rangkaian program yang terdiri dari kunjungan ke berbagai situs bersejarah, workshop, mengikuti acara sekaligus mempelajari kebudayaan Jepang, dll. (DN/KSU)