Senin, 16 Januari 2023 menjadi hari yang istimewa bagi SMA Negeri 4 Yogyakarta. Hal tersebut lantaran menjadi hari ulang tahun SMA Negeri 4 Yogyakarta yang ke-73. Tak hanya itu, hari senin ini juga merupakan puncak acara HUT sekolah ke-73. Acara tersebut berlangsung dengan meriah karena seluruh siswa, guru dan karyawan antusias berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk merayakan bertambahnya usia sekolah yang dilaksanakan secara luring setelah dua tahun hanya dapat dirayakan secara daring akibat pandemi COVID-19.
Puncak acara diawali dengan kegiatan upacara pengibaran bendera. Tak seperti barisan upacara pada hari senin biasanya, barisan upacara kali ini terlihat berwarna karena para guru dan karyawan serta siswa mengenakan pakaian adat tradisional Yogyakarta. Upacara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat sekitar. Kepala balai pendidikan menengah Disdikpora DIY, Ibu Dra. Triana Purnamawati, MM, yang didaulat menjadi pembina upacara.
Dalam pelaksanaan seremoni ini juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh kepala sekolah, Bapak Jaka Tumuruna, M.Pd, yang kemudian diserahkan kepada Ibu Siti Chanifah, S.Pd., guru termuda di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Prosesi potong tumpeng ini merupakan sebuah simbol bahwa proses kaderisasi, regenerasi dan estafet kepemimpinan di SMA Negeri 4 Yogyakarta terus berjalan untuk mewujudkan visi misi SMA Negeri 4 Yogyakarta. Selain itu, pelepasan 10 burung perkutut turut menyemarakkan peringatan HUT sekolah. Hal ini melambangkan bahwa warga SMA Negeri 4 Yogyakarta memiliki kesantunan dalam bertutur kata, memiliki budi pekerti yang luhur, dan menghadirkan rasa aman, nyaman dan damai bagi lingkungan masyarakat. Dalam rangkaian upacara ini, Prof. dr.Suhardjo, S.U., S.P.M(K) sebagai alumni, dokter mata sekaligus dosen Fakultas Kedokteran UGM juga menyerahkan kacamata gratis untuk siswa SD. Pihak sekolah juga mengumumkan dan menyerahkan hadiah kejuaraan lomba poster untuk siswa siswi SMP. Tidak lupa pula mengumumkan pemenang dari perlombaan yang diadakan untuk siswa siswi SMA Negeri 4 Yogyakarta pada minggu-minggu sebelumnya, meliputi lomba pojok literasi, kebersihan kelas reels instagram dan poster.
Setelah kegiatan upacara selesai, kegiatan selanjutnya yaitu sarasehan guru dan karyawan serta lomba siswa. Kegiatan sarasehan dihadiri oleh Bapak Ibu guru karyawan, pengurus alumni, pengurus komite dan Bapak Ibu Guru Karyawan SMA Negeri 4 Yogyakarta yang sudah purna. Pada momen ini menjadi ajang temu kangen bagi para tamu undangan yang hadir. Sarasehan keluarga besar SMA Negeri 4 Yogyakarta mengusung tema “Merenda Pendidikan Tanpa Batas”. Dalam sarasehan ini yang menjadi narasumber adalah Ibu Dr. Das Salirawati, M.Si dosen kimia FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Pada sarasehan kali ini, Ibu Das mengulik dan mengulas tentang peran guru di sekolah juga di rumah. Jika di sekolah, guru bertugas untuk mencerdaskan dan mendidik siswa. Tapi, tidak melupakan kewajiban sebagai orang tua di rumah. Jika di sekolah guru berusaha menciptakan suasana dan lingkungan kelas yang menyenangkan, begitu pula di rumah memberikan kasih sayang kepada anak. Guru boleh bekerja keras agar dapat memberikan fasilitas yang baik bagi anak, namun, tidak lupa juga untuk mendidik anak di rumah. Sebab selain belajar di sekolah, anak juga belajar di rumah. Terlebih lagi, rumah merupakan tempat belajar atau bahkan bisa dikatakan sekolah pertama anak.
Di saat yang bersamaan, ketika guru dan karyawan mengikuti sarasehan, para siswa melaksanakan perlombaan. Beberapa lomba yang diselenggarakan antara lain yaitu lomba tarik tambang, estafet, balap karung, pindah tepung, dan memasukkan koin dalam corong. Diikuti oleh semua jenjang kelas dan seluruh siswa. Lomba-lomba yang melibatkan kerja tim ini tidak dirasa melelahkan bagi para siswa, karena mereka mengikuti lomba dengan antusias dan dengan dukungan teman-temannya yang menyemangati, serta hadiah lomba yang dapat didapatkan, membuat perayaan puncak ulang tahun di lingkungan sekolah SMA Negeri 4 Yogyakarta yang ke-73 ini sangat meriah dan semarak dengan keceriaan dan partisipasi seluruh komponen warga sekolah yang ada.
Di usianya yang ke-73, harapan dan doa juga turut diiringinkan agar ke depannya SMA Negeri 4 Yogyakarta menjadi sekolah yang selalu menjaga lingkungan belajarnya. Karena dengan lingkungan belajar yang baik, siswa akan lebih bersemangat untuk datang ke sekolah dan belajar. Menjadi sekolah dengan rasa aman saat datang, belajar, maupun melakukan aktivitas di lingkungan sekolah. Kemudian, dengan menjunjung tinggi status SMA negeri di kota Yogyakarta yang terkenal akan keramahan dan budi baiknya, kiranya sekolah ini mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya cakap, namun juga santun kepada sesama dan memiliki budi pekerti yang baik.
Dirgahayu SMA Negeri 4 Yogyakarta, berprestasi dan jaya selalu.
