Sabtu, 20 April 2024
Perguruan Tinggi

Seminar Karya Ilmiah Mahasiswa FIK UMJ

Seminar Karya Ilmiah Mahasiswa FIK UMJ

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIK UMJ) menggelar acara Seminar Keperawatan Profesi Ners oleh Mahasiswa FIK UMJ, kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid, di Gedung Aula FIK UMJ lt. 5, Minggu (29/1).

Program Profesi Ners merupakan lanjutan tahap akademik pada pendidikan Sarjana Keperawatan. Pendidikan tahap profesi keperawatan merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap melakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan.

Dekan FIK UMJ Miciko Umeda, S. Kep., Biomed., mengatakan Seminar Keperawatan Profesi Ners merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Keperawatan UMJ, khususnya setelah seluruh mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Profesi telah menyelesaikan proses tahapan profesi.  

Selain itu, Miciko juga menjelaskan salah satu mata kuliah Profesi Ners yang harus dilalui adalah melakukan seminar Karya Ilmiah untuk menyelesaikan masa studi mahasiswa FIK UMJ. Tujuan diadakannya seminar ilmiah ini adalah agar prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi dapat memberikan kompetensi tambahan bagaimana mahasiswa mampu mengelola suatu kegiatan ilmiah menjadi suatu acara yakni dengan mengadakan seminar besar yang dapat bermanfaat bagi seluruh lulusan Keperawatan saat terjun ke lingkungan masyarakat.

“Yang kita ketahui bahwa kegiatan seminar ini merupakan implementasi dari kegiatan profesi  ilmu keperawatan yang sudah di peroleh selama menjadi mahasiswa profesi sehingga bisa bermanfaat bagi seluruh perawat Indonesia,” ungkap Miciko.

Sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh FIK UMJ berbasis epidermis sebagai nilai tambah dari kompetensi mahasiswa profesi ners. Dari topik yang ada, FIK UMJ dapat menggunakan dua metode yakni dengan metode Emergency Severity Index (ESI) dan Intalasi Gawat Darurat (IGD) yang merupakan perkembangan luar biasa ilmu dan teknologi kesehatan khususnya untuk para perawat Indonesia.

“Satu hal yang penting bagaimana kita akan berkiprah di masyarakat untuk menangani masalah-masalah kesehatan, khususnya keperawatan, kegawat daruratan,  sehingga pertolongan yang kita berikan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.” Sambung Miciko

Kaprodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ns. Slametiningsih, M.Kep., Sp.Kep.J mengatakan bahwa mahasiswa tingkat akhir mengikuti serangkaian kegiatan termasuk presentasi hasil karya ilmiah yang merupakan tugas akhir.

Hendro Handayano, mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Profesi, salah satu presenter makalah membagikan pengalamannya dalam melakukan penulisan karya ilmiah. Hendro menggunakan pendekatan retrospektif dalam penelitian. Tujuan utamanya membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dengan melihat ke belakang. “Jadi kita bagi kuisioner ke perawat IGD yang bertugas di triase dimana mereka yang memilah bagaimana kondisi pasien dan hal tersebut bisa dilihat berdasarkan form triase yang bernama Emergency Severity Index (ESI).” Jelas Hendro

Triase/triage merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas kesehatan. Melalui Form triase Emergency Severity Index (ESI) Hendro dapat melihat bagaimana ketepatan petugas triase dalam melakukan ketepatan pemindahan pasien berdasarkan presentase yang ia peroleh.

“Targetnya itu sebenernya kalau untuk pasien emergency itu nol menit fasenya dan untuk fase-fase tidak emergency dalam waktu lima menit sudah bisa ada hasilnya dan dipilah untuk melihat kondisi pasien,” sambung Hendro.

Sesi Foto bersama peserta Seminar Keperawatan Profesi Ners oleh Mahasiswa FIK UMJ, di Gedung Aula FIK UMJ lt.5, Minggu (29/1).

Maka dari itu tingkat kegawatan pasien dapat ditentukan dari awal sehingga pasien bisa tertolong dengan cepat. Seorang perawat harus tepat dan benar dalam memilah pasien dalam tingkat kegawatan dan keluhan pasien yang akan ditangani. Ketidaktepatan perawat triase dalam memilah pasien gawat darurat yakni dengan kurangnya pengetahuan keluhan utama yang diderita oleh pasien sehingga berdampak besar untuk proses pemilihan triase.  

Program pendidikan Profesi Ners bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. (KH/KSU)