Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Cerita Mahasiswa FISIP bertemu Politisi hingga Pejabat Tanah Air

Cerita Mahasiswa FISIP bertemu Politisi hingga Pejabat Tanah Air
Viona Angel Gloryka Sianturi

Viona Angel Gloryka Sianturi meruapakan salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang berkesempatan untuk magang di Kantor Staf Presiden. Kesempatan ini diawali dengan ketertarikannya bekerja di lingkungan pemerintah, ia pun mencoba untuk mengikuti program magang yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden yaitu Sekolah Staf Presiden.

Proses seleksi yang dilalui Viona pun tidaklah mudah. Ia harus bersaing dengan 69.568 peserta yang kemudian hanya diambil 35 peserta untuk mengikuti Sekolah Staf Presiden. “Ada 2 tahap seleksi yang harus diikuti, Yang pertama adalah seleksi berkas, dengan mengirimkan CV prestasi, organisasi, dan akademik. Di tahap ini, peserta juga diminta untuk membuat esai mengenai isu/permasalahan di Indonesia. Lalu yang kedua adalah wawancara langsung oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden”, jelas Viona.

Viona dan 34 peserta Sekolah Staf Presiden

Selama di KSP, ia ditempatkan di 2 Kedeputian, yakni D 2 dan 5. Di Kedeputian 2 Viona bertugas menghandle isu pembangunan manusia. ”Saya berkesempatan untuk mendengar langsung keluhan para pekerja migran Indonesia di luar negeri, mengenai jaminan sosial dan kesehatan mereka selama bekerja. Sedangkan di Kedeputian 5 yang fokusya di isu polhukam, saya berkesempatan untuk mengkritik alur pengajuan perlindungan saksi dan korban yang menurut saya terlalu birokratis dan tidak efisien”, terang mahasiswi prodi Hubungan Internasional ini.

Walaupun hanya berdurasi 5 hari, banyak keuntungan yang ia dapatkan. “Pastinya, saya mendapat pengetahuan baru dan lebih mendalam mengenai isu-isu di dalam negeri, karena sebagai anak HI saya lebih banyak belajar fenomena internasional. Saya juga belajar mengenai kepemimpinan. Tapi bagi saya, yang terpenting adalah menambah networks. Tidak hanya itu, saya juga bisa bertemu beberapa politisi dan pejabat tanah air, seperti Pak Moeldoko, Pak Ngabalin, dan Kak Billy Mambrasar”, imbuh Viona.

Tidak hanya itu, Viona pun berkesempatan memaparkan hasil diskusinya di hadapan Kepala KSP. “Ini adalah kegiatan yang paling berkesan selama berada di KSP. Ketika saya mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai kebijakan BPJS Migran di depan Kepala KSP, para tenaga ahli, dan teman-teman partisipan. Awalnya, saya berbicara agak gemetar karena sedikit gugup. Mungkin karena usulan ide dari saya diangkat menjadi solusi dari topik kami. Tapi puji Tuhan, saya benar benar puas karena ide kami diterima dengan sangat baik oleh para staf, bahkan menjadi satu satunya kelompok yang mendapat pujian dari tenaga ahli KSP”, pungkasnya.