Kamis, 28 Maret 2024
Perguruan Tinggi

FPP Undip Dampingi Peternak Kambing dan Burung Puyuh Desa Bawu Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali

FPP Undip Dampingi Peternak Kambing dan Burung Puyuh Desa Bawu Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali

Boyolali – Jawa Tengah (1/2). Tim Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan peternak kambing dan burung puyuh di Desa Bawu Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.

Sekretaris Desa Bawu menyampaikan beberapa permasalahan yang dialami peternak kambing dan burung puyuh meliputi pemeliharaan cempe (anak kambing), nutrisi untuk cempe lepas sapih, penggemukan kambing, pencegahan penyakit mulut dan kuku, pakan murah untuk burung puyuh, pengendalian ammonia dan administrasi bagi hasil.

Materi yang disampaikan Edi Prayitno, S.Pt., M.Si., mengenai cempe (anak kambing) mulai dari mengkonsumsi pakan padat berupa hijauan ataupun konsentrat pada umur 2-3 minggu. Konsumsi pakan padat pada usia tersebut sangat berguna untuk merangsang perkembangan saluran cerna agar segera mampu mengkonsumsi pakan dalam jumlah banyak sebagaimana layaknya ternak ruminansia. Pemberian konsentrat dapat memacu pertumbuhan bobot badan lebih tinggi, sehingga dapat disapih pada usia lebih dini saat telah mencapai bobot sapih. Bobot sapih biasanya ditentukan seberat 2,5 x bobot lahir, namun tergantung kepada kondisi tubuh.

Kelompok BUMDes yang diketuai Bapak Parman menyampaikan bahwa kambing bantuan desa per masing-masing anggota mendapatkan 10 ekor digunakan sebagai modal untuk meningkatkan pendapatan keluarga, mengembangkan bibit kambing, penggemukan kambing dan percontohan untuk desa lain.

Materi berikutnya disampaikan oleh Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai perbedaan konsentrat dan pakan jadi burung puyuh, pengelolaan kotoran, manipulasi kandang dan pencegahan penyakit. Peternak burung puyuh desa Bawu masing-masing mengikuti kemitraan dengan jumlah 3.000 ekor. Satu diantara peternak burung puyuh ibu Haryati mengemukakan kendala utama pakan yang mahal, pengetahuan pengelolaan kotoran dan menangani penyakit.

Desa Bawu yang memiliki potensi lahan pertanian yang luas terutama produksi jagung, padi, palawija dan rumput yang tumbuh di sepanjang sungai dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pakan dengan pengolahan modern untuk ternak kambing dan burung puyuh.

Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Departemen FPP Undip dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP Undip didukung Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Edi Prayitno, S.Pt., M.Si., Dr. Vita Restitrisnani, S.Pt., M.Si., Dr. Ari Prima, S.Pt., M.Si., Dr. Dela Ayu Lestari, S.Pt., M.Si., Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph.D., Binti Ma’rifah, S.Pt., M.Si. dan drh. Ikania Agusetyaningsih, M.Pt.