Sabtu, 20 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

Vaksinasi Siswa di SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Vaksinasi Siswa di SMK Negeri 2 Pematangsiantar

SMK Negeri 2 Pematangsiantar-Program Vaksinasi , terus menyasar kalangan pelajar. ”Dengan sinergitas yang baik dengan semua pihak, Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, akhirnya vaksinasi ini bisa kita lakukan di sekolah ini,” ungkap Kepala SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Dengan mengikuti vaksinasi , maka akan tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity. Dengan demikian, hal itu sama saja membuka peluang agar terwujudnya pembelajaran tatap muka (PTM).“Yang nantinya, proses pendidikan yang namanya belajar tatap muka akan segera terwujud.

Sebelum vaksinasi, terlebih dahulu sekolah melakukan sosialisasi dan pendataan. ”Ternyata dari data yang ada, yang sudah vaksin mandiri masih sedikit.

Sehingga diputuskan bagi yang belum mendapatkan vaksin, maka vaksinasi siswa dipusatkan di Aula Sekolah . Sebanyak 1650 siswa mengikuti program vaksinasi dosis pertama. Semuanya dari siswa kelas X, XI dan XII.

Ditegaskan, vaksinasi banyak manfaatnya. Dengannya, orang tua lebih yakin mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah. Pihak sekolah juga memiliki kewajiban supaya guru dan anak selalu sehat.

Tak kalah penting, vaksin menjadi jaminan bagi siswa SMK dalam melakukan PKL langsung. Baik di desa asal, desa mitra, maupun industri mitra sekolah.

Selama ini dirinya kerap menghadapi pertanyaan sulit. Misalnya menjelang PKL, apakah anak didiknya telah divaksin atau tidak. ”Ini kekhawatiran yang mendasar, karena kita semua sama-sama saling melindungi,” jelas kepala sekolah.

Karenanya, jika siswa telah divaksin, siswa bisa diterima oleh masyarakat dan industri. ”Lebih-lebih sekolah SMK Teknologi dan Industri.

Setelah menerima suntikan vaksin dosis pertama, siswa harus menunggu 28 hari lagi untuk dosis kedua. ”Nanti lokasinya di sini juga,” jelasnya.

Diakuinya, memberi pemahaman tentang vaksinasi butuh usaha ekstra. Tak jarang, masih ada yang merasa takut akan efek sampingnya. ”Sesungguhnya kami diawal sudah sampaikan, efek samping akan selalu ada, tetapi tidak berat. Terbukti kan setelah kita observasi kesehatannya sekitar 5-10 menit tidak ada sama sekali,” ujarnya.

Harapannya, orang tua juga turut menyukseskan program ini. ”Orang tua harus lebih paham tentang vaksinasi sehingga tidak ada kendala terhadap siswa itu sendiri,” tandasnya.