Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Prof. Iman Supandiman Tutup Usia

Prof. Iman Supandiman Tutup Usia

[Kanal Media Unpad} Universitas Padjadjaran kembali kehilangan salah seorang putra terbaiknya. Guru Besar Fakultas Kedokteran Prof. Iman Supandiman, dr., Sp.PD-KHOM., meninggal dunia pada usia 85 tahun, Minggu (5/3/2023) pukul 04.05 WIB.

Almarhum Prof. Iman merupakan Guru Besar purnabakti pada Subbagian Hematologi-Onkologi Medik FK Unpad. Lahir di Bandung, 7 Desember 1937, Prof. Iman Supandiman tercatat sebagai mahasiswa Sarjana Kedokteran di FK Unpad, atau menjadi angkatan pertama di FK Unpad.

Lulus sebagai dokter umum pada1965, almarhum melanjutkan studi Pascasarjana Fakultas Pascasarjana Unpad jurusan Dokter Ahli Penyakit Dalam dan lulus pada 1972. Kemudian dilanjutkan program Subspesialisasi Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan lulus menjadi Konsultan Hematologi Onkologi Medik pada 1986.

Selain menjadi pengajar dan dokter, Prof. Iman Supandiman menjabat sebagai Kepala Subbagian Hematologi-Onkologi Medik FK Unpad1972-2006, serta menjadi pengurus pada sejumlah organisasi profesi dokter di tingkat nasional.

Semasa mengabdi sebagai akademisi, almarhum telah menghasilkan lebih dari 40 publikasi ilmiah yang dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah nasional dan internasional serta pada pertemuan ilmiah 1973.

Almarhum Prof. Iman Supandiman dilepas oleh sejumlah sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan kerabat dalam upacara pelepasan yang digelar di Masjid Al-Jihad Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Minggu (5/3/2023). Almarhum dilepas secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita.

Dalam sambutannya Prof. Arief mengatakan, almarhum merupakan sosok terbaik yang dimiliki Unpad. “Prof. Iman merupakan sosok yang sangat berdedikasi dan sangat mencintai pekerjaannya,” ujarnya.

Prof. Arief pun mengenang sosok almarhum tatkala menjadi mahasiswa co-ass. Selain pandai dalam mendiagnosis penyakit, almarhum pun tidak sungkan turun langsung mengajar mahasiswa di tengah kesibukannya.

“Ini menginspirasi minimal saya sampai hari ini, sesibuk apa pun kita, mahasiswa itu adalah ilmu masa depan yang harus kita ajarkan. Saya memaknai pesan beliau secara tersirat, jangan tinggalkan muridmu, treat pasienmu, dan sebar luaskan ilmumu,” kata Prof. Arief.

Usai dilepas secara resmi, almarhum pun langsung dikebumikan di TPU Cikutra, Bandung. Selamat jalan, Prof. Iman Supandiman.*