Kamis, 25 April 2024
Perguruan Tinggi

Peduli Sociopreneurship dan Kekerasan pada Perempuan & Anak, UM Selenggarakan Forum Pendidikan Karakter Pancasila

Peduli Sociopreneurship dan Kekerasan pada Perempuan & Anak, UM Selenggarakan Forum Pendidikan Karakter Pancasila
image_pdf
Seminar Sociopreneurship dan Kekerasan pada Perempuan & Anak” di Ruang Seminar Gedung Kuliah Bersama (GKB) A19 UM

Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyelenggarakan seminar dengan mengusung tema “Sociopreneurship dan Kekerasan pada Perempuan & Anak”. Kegiatan ini digelar di Ruang Seminar Gedung Kuliah Bersama (GKB) A19 pada Jumat (03/03). Acara tersebut dihadiri oleh Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Kemkominfo, Drs. Wiryanta, M.A., Ph.D., Kepala UPT Pusat Pengkajian Pancasila, Dr. Lusiana M. Tijow, S.H., M.H, Entrepreneur, Brian Rachmalika, Influencer, Cindy Gulla, dan Blogger kondang, Purwaka. 

Kegiatan diawali dengan sambutan Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., yang menyampaikan pesan penting mengenai Pancasila yang sangat relevan dengan kesetaraan gender. “Pancasila tidak hanya merangkul perbedaan suku, bangsa, agama, ras, pekerjaan, dan status pendidikan saja, melainkan juga perbedaaan gender,” tutur Rektor UM. 

Rektor UM juga menambahkan mengenai konsep sociopreneurship. “Entrepreneur tidak selalu ditafsirkan profit oriented, tapi juga untuk kepentingan publik, hal itulah yang melahirkan konsep sociopreneurship,” ungkapnya.

Selaras dengan pernyataan Prof. Dr. Hariyono, Direktur IKMPK Kemkominfo Drs. Wiryanta, M.A., Ph.D., juga menyatakan bahwasanya peningkatan sociopreneurship dan pengendalian kekerasan seksual dapat memanfaatkan media berupa teknologi informasi dengan bijak. “Teknologi informasi yang berkembang pesat dapat digunakan sebagai media kampanye untuk menyebarkan gagasan sociopreneurship dan menekan angka kekerasan seksual,” jelasnya.

Selain itu, kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia juga tidak luput dari perhatian Dr. Lusiana M. Tijow, S.H., M.H. sebagai Kepala UPT Pusat Pengkajian Pancasila. “Perempuan seringkali menjadi objek kekerasan seksual di Indonesia karena adanya kekosongan hukum bagi perempuan korban tidak terpenuhinya janji kawin. Oleh karena itu, perempuan harus memiliki integritas untuk menjaga keutuhan dan harga dirinya,” papar Ketua UPT Lapasila UM.

Mendukung pernyataan tersebut, Cindy Gulla menyampaikan agar perempuan Indonesia dapat menjaga diri dan berkarya setara dengan pria. “Perempuan harus bisa setara dengan pria sesuai dengan kapasitas masing-masing, jangan sampai perempuan hanya dipandang sebelah mata dan dianggap tidak mampu bekerja,” tandasnya

Pewarta: Paundra Wangsa Fajar Kusuma – Internship Humas UM

Editor: Luthfi Maulida Rochmah