Kamis, 25 April 2024
Perguruan Tinggi

Prof. Salah Hassan: Transintegrasi Ilmu adalah Ide yang Luar Biasa

Prof. Salah Hassan: Transintegrasi Ilmu adalah Ide yang Luar Biasa

[vc_row][vc_column][vc_column_text]HUMAS UIN SUTHA – Prof. Salah Hassan, Direktur Global Studies Michigan State University, terkesima dan sangat mendukung paradigma Transintegrasi yang dilahirkan di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan betapa ide transintegrasi ilmu adalah yang sangat dibutuhkan dunia saat ini. Ia berargumen bahwa ilmu sekular dan ilmu agama tidak dapat lagi dipisahkan. “Kami berasal dari Amerika Serikat, negara dan kampus kami menganut sistem sekuler. Namun, ide menyatukan pandangan sekuler dan keagamaan adalah ide yang sangat tepat. Ditambah lagi betapa banyak kejadian-kejadian di Amerika seperti penembakan masal, penyerangan terhadap tempat ibadah, dan Islamophobia; terjadi karena kami hanya mengenal ilmu-ilmu pengetahuan umum dan tidak dikawinkan dengan pemahaman keagamaan yang komprehensif.” Seperti disampaikan dalam sambutan yang langsung disambut tepuk tangan hangat oleh perserta Internasional Simposium on Islamic Architecture (08/03/2023).

 

 

 

Ia melanjutkan bahwa kajian yang sedang ia lakukan ini sudah berjalan kurang lebih satu tahun yang lalu. Di mana ia bersama mahasiswa di Amerika Serikat dan mahasiswa dari UIN STS Jambi melalui kelas COIL (Collaborative Online International Learning) melakukan penelitian pada masjid-masjid yang ada di dunia berdasarkan tahun berdiri, bentuk arsitek, dan fungsi sosialnya. Karena kajian yang dilakukan antara mahasiswa UIN Jambi dan mahasiswa Amerika Serikat berjalan dengan baik, maka topik kajian ini lalu dimasukkan pada program penelitian yang lebih dalam yang disponsori oleh Templeton Relition Trust (TRT) yang melibatkan tiga negara yaitu Usbekistan, Mesir, dan Indonesia. Untuk Indonesia, UIN Jambi menjadi partner dalam melalukan penelitian tersebut. Itulah mengapa, Prof. Salah Hassan dan Michael Downs (Project Manager, TRT-MSU) datang ke Jambi secara langsung untuk mengunjungai beberapa masjid dan untuk melaksanakan International Symposium on Islamic Architecture.

 

 

 

Prof. Salah Hassan melajutkan bahwa simposium yang diadakan di UIN Jambi bertujuan untuk menggali informasi yang lebih dalam dari peneliti-peneliti Masjid yang ada di Jambi. Informasi tentang Masjid-Masjid ini kemudian akan dijadikan sebagai informasi yang sangat berharga untuk mengedukasi masyarakat di Amerika dan dunia. Karena, masih banyak orang Amerika yang tidak mengetahui Indonesia.  Prof. Salah menyampaikan “mereka banyak yang tidak mengetahui di mana Indonesia, mereka juga tidak mengetahui di mana populasi Muslim terbesar di dunia. Mereka juga tidak tahu di mana negara dengan populasi terbesar nomor emapt dunia. Tidak lain dan tidak bukan ada di Indonesia. Oleh karenanya, Indonesia harus mendapat perhatian dunia yang lebih.” Ia menutup dengan menyampaikan apresiasi pada UIN Jambi, pada rektor dan segenap pimpinan yang telah memberikan sambutan yang sangat hangat baik saat ia berada di Jakarta dan di Jambi selama lebih kurang lima hari.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_images_carousel images=”145854,145858,145855,145856,145859″ img_size=”350X255″ speed=”1000″ autoplay=”yes” wrap=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Dalam sambutan terpisah, Rektor UIN STS Jambi, Prof. Su’adi menyampaikan apresiasi kepada Prof. Salah dan Michael Downs yang datang ke Indonesia hanya untuk menghadiri acara UIN Jambi. Selama ini tamu dari Amerika datang ke Jambi karena ada momen lain di palau Jawa, lalu menyempatkan untuk mampir ke Jambi. Namun kedatangan Direktur Global Studies MSU dan Project Manager ini datang ke Jakarta untuk menjadi pemateri rapat kerja UIN Sutha lalu ke Jambi untuk mengadakan Internasional Simposium. Yang lebih hebatnya lagi, mereka datang dengan memakai biaya sendiri dan bahkan mensponsori keseluruhan kebutuhan kegiatan Internasional Simposium melalui TRT. Ini menandakan UIN Jambi sudah dipandang sejajar dengan kampus-kampus besar dunia.

 

 

 

Lebih lanjut Prof. Su’adi menyampaikan bahwa kegiatan penelitian arsitektur masjid  dan International Symposium on Islamic Architecture ini adalah bentuk nyata pengaplikasian transintegrasi ilmu. Di mana kita tidak lagi hanya mempelajari fikih dan ibadah semata, namun sudah melangkah lebih jauh tentang arsitektur bangunan-bangunan Isalam. Tentang apa filosofi dibalik arsitektur tersebut, dan apa fungsi sosial dari bangunan-bangunan Islam tersebut.

 

 

Prof. Su’adi berharap agar kegiatan ini dapat memantik dosen dan mahasiswa UIN STS Jambi untuk lebih giat lagi dalam melanjukan Tri Darma Perguruan Tinggi. Karena peluang kerjasama dengan kampus-kampus dunia sekarang telah terbuka lebar. Michgian State University yang notabene adalah kampus besar dunia, bersedia datang ke UIN Jambi secara langsung, maka UIN Jambi harus benar-benar serius dalam menjadikan kerjasama ini bermakna dan berlangsung lama.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]