Kamis, 28 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Transformasi Nilai Puasa dalam Kehidupan

Transformasi Nilai Puasa dalam Kehidupan

Universitas Muhammadiyah Jakarta menggelar acara Tarhib Ramadan 1444 H pada Senin, 20 Maret 2023, sebagai momen bagi civitas akademika UMJ menyambut bulan suci Ramadan. Sebagaimana disampaikan Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si. bahwa Tarhib Ramadan adalah sebuah momen yang diselenggarakan untuk menyambut bulan puasa dengan penuh sukacita. Melalui Tarhib Ramadan, Ma’mun berharap seluruh civitas akademika dapat memupuk rasa kebersamaan. Pasalnya, rasa kebersamaan ini dapat menimbulkan kekompakan dan saling kerja sama untuk UMJ meraih akreditasi unggul.

Dalam kesempatan ini hadir Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Beliau mengajak civitas akademika UMJ yang hadir pada acara yang digelar di Masjid At-Taqwa UMJ ini agar dapat mentransformasikan nilai puasa untuk berubah dari tidak produktif menjadi produktif. Hal tersebut karena ada fenomena Ramadan yang dijadikan bulan spiritualitas yang fatalistis.

Puasa merupakan ibadah istimewa bagi umat muslim karena pada awal ayat dalil tentang puasa, Allah swt. menggunakan kata yaa ayyuhalladziina amanu yang menunjukkan eksklusifitas karena hanya ditujukan untuk orang beriman.

“Yaa ayyuhalladziina amanu adalah exclusive invitation. Panggilan istimewa, menunjukkan kecintaan yang memanggil (Allah SWT.) dan semestinya yang mendapat panggilan menyambut dengan suka cita. Yang menjawab panggilan itu adalah iman kita. Kualitas iman kita, bagaimana menentukan respons panggilan Allah,” kata Mu’ti.

Panggilan khusus ini hanya ditujukan untuk orang-orang yang beriman. Karena dengan berpuasa, manusia melakukan ibadah privat dengan Allah SWT di mana tidak ada seorangpun yang mengetahui selain diri sendiri dan Yang Maha Kuasa. “Orang yang memiliki kebaikan tumbuh dari dalam, karena keyakinan bahwa Allah S.W.T mengawasi kita,” jelas Mu’ti.

Mu’ti menjelaskan puasa sebagai spiritual refreshing, mengajarkan manusia untuk melakukan ibadah dengan hati gembira dan ikhlas. Allah S.W.T memanggil umatnya dengan penuh kasih di bulan suci. Bagi umat yang merindukan bulan Ramadan, panggilan istimewa dari yang Maha Kuasa tentu menjadi suatu kebahagiaan.

tarhib Ramadan UMJ 1444 H
Dosen dan tenaga pendidik UMJ saat mengikuti Tarhib Ramadan di Masjid At-Taqwa, UMJ, Senin (20/03/2023).

Mu’ti mengatakan bahwa berpuasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, ibadah puasa harus dijadikan sebagai social refreshing dalam membentuk kebiasaan dan karakter yang lebih baik dari sebelumnya. Umat manusia dapat memanfaatkan Ramadan sebagai momentum untuk mendidik diri sendiri agar menjadi orang yang bertakwa, karena puasa adalah ibadah pendidikan.

Melalui puasa, Allah mendidik manusia untuk tidak makan terlalu banyak. Selain itu, manusia juga dididik untuk menahan syahwat dunia. Mu’ti mengatakan bahwa sejatinya manusia memiliki sifat senang menampilkan hal yang mereka miliki, misalnya harta benda dan kekayaan. Hal ini menyebabkan manusia senantiasa tidak pernah puas dan cenderung melakukan sesuatu yang dilarang agama. Orang berpuasa juga mendapatkan dua kegembiraan yaitu pertama ketika berbuka, dan yang kedua ketika bertemu Allah SWT di surga melalui pintu khusus. Oleh karenanya orang beriman disebut tamu istimewa. (MT/KSU)