Kamis, 25 April 2024
Perguruan Tinggi

Implementasi MBKM, Mahasiswa SBM ITB Ikut Kuliah Pancasila di Unpad

Implementasi MBKM, Mahasiswa SBM ITB Ikut Kuliah Pancasila di Unpad

Laporan oleh Destiana Fadilah

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung kembali menjalin kerja sama di bidang akademik. Kali ini, kerja sama yang dilakukan berupa pelaksanaan kuliah Pancasila di Unpad untuk mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.

Kerja sama pelaksanaan kuliah Pancasila yang merupakan bagian dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Jaka Sembiring.

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan di sela Kuliah Umum Pancasila untuk SBM ITB yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (17/3/2023) lalu.

Prof. Jaka menjelaskan, program tersebut diikuti oleh 367 mahasiswa SBM ITB dari prodi Manajemen dan Kewirausahaan. Mahasiswa akan mengikuti kuliah Pancasila di Unpad pada semester ini. “Hal ini tentu merupakan suatu kerja sama yang baik terutama pada bidang pendidikan antara ITB dengan Unpad,” tuturnya.

Kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara, yaitu: Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pengembangan Ideologi Pancasila RI Rima Agristina dan Dosen Fakultas Hukum Unpad Dr. Indra Perwira, M.H.

Rima Agristina menyampaikan materi mengenai Pancasila, UUD Negara RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Rima menjelaskan, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, melainkan sebagai ideologi negara.

“Oleh karena itu, tugas kita semua untuk bisa terus mempersatukan seluruh komponen bangsa adalah dengan membangun kedaulatan dalam berbagai aspek dan mewujudkan adil makmur bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Rima.

Sementara Indra Perwira membahas mengenai “Keadilan Sosial dan Demokrasi”. Menurut Indra, prinsip Indonesia sebagai negara bangsa (national state) adalah Bhineka Tunggal Ika, persatuan dalam perbedaan, desentralisasi (hak asal usul), eksistensi bangsa ditentukan oleh eksistensi suku bangsa, budaya bangsa (simpul budaya local), freedom (anti keseragaman dan anti diskriminasi), social justice (pro keseteraan) dan harmony/ brotherhood (perdamaian abadi/kekeluargaan).

“Jangan pernah berhenti berkarya, jangan pernah berhenti belajar,” kata Indra. (arm)*