Jumat, 29 Maret 2024
Perguruan Tinggi

Mentan Syahrul Yasin Limpo: Pertanian Buat Inflasi Indonesia Rendah

Mentan Syahrul Yasin Limpo: Pertanian Buat Inflasi Indonesia Rendah

Laporan oleh Artanti Hendriyana dan Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad untuk mulai memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia melalui bidang pertanian presisi. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan ekonomi negara serta upaya mengurangi kegiatan impor luar negeri.

Hal tersebut dikatakan Syahrul saat menjadi pembicara dalam kuliah umum “Pertanian Presisi Mendukung Pembangunan Pertanian Modern” yang diselenggarakan secara hibrid dari Ruang Serba Guna Gedung 2 Kampus Unpad, Bandung, Jumat (17/3/2023).

Pada kesempatan tersebut, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian Indonesia membutuhkan peran generasi muda. 

“Menjadi petani itu hebat. Menjadi petani milenial itu keren,” kata Syahrul.

Menjadi petani hebat dapat dicapai dengan menerapkan ilmu yang didapat dari kuliah. Diyakini Syahrul Yasin Limpo, ilmu pertanian dan peternakan merupakan ilmu yang selalu dibutuhkan.

Syahrul juga mengajak akademisi bukan hanya fokus di teori atau kuliah di kelas, tetapi harus langsung terjun ke lapangan. Menghadapi perubahan zaman, ia juga berharap akan ada cara baru terkait pendekatan akademik dan manajemen sistem.

Dalam paparannya, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa bidang pertanian merupakan salah satu aspek yang akan selalu berkembang dalam kondisi apa pun. Seperti ketika pandemi Covid-19 melanda, pertumbuhan pada bidang pertanian di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan bidang lapangan usaha yang lain. 

“Pertanianlah yang membuat Indonesia termasuk ke dalam negara yang rendah tingkat inflansinya,” kata Syahrul.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk saat ini sektor pertanian tidak bisa berkembang jika hanya mengandalkan lahan hamparan, terutama di wilayah Jawa khususnya Jawa Barat. Hal ini karena semakin lama jumlah lahan hamparan semakin berkurang, sehingga diperlukan teknologi pertanian presisi yang dapat dikembangkan di lahan pekarangan.

“Tujuannya untuk penyediaan pangan, pendapatan rumah tangga, dan menekan inflasi,” jelas Syahrul. 

Kegiatan kuliah umum tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti dan dihadiri juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Dr. Meddy Rachmadi, Ir., M.S. (arm)*