Sabtu, 20 April 2024
Perguruan Tinggi

Cerita Nabila dari IIUM : Kuliah Keperawatan, Budaya dan Kesehatan Jiwa di Inbound FIKES

Cerita Nabila dari IIUM : Kuliah Keperawatan, Budaya dan Kesehatan Jiwa di Inbound FIKES

Tidak hanya memberikan kesempatan pengalaman kuliah ke luar negeri, Fakultas Ilmu Kesehatan juga memberikan peluang untuk mahasiswa international dapat merasakan pengalaman yang berbeda di Universitas Brawijaya, seperti yang dirasakan oleh Nabila binti Jamaludin, salah satu peserta dari International Islamic University Malaysia, yang tergabung dalam program International Health & Culture Program

Nabila binti Jamaludin (4 dari kanan), salah satu peserta Inbound FIKES
Nabila binti Jamaludin (4 dari kanan), salah satu peserta Inbound FIKES

Nabila adalah salah satu peserta inbound. Ia bersama 13 mahasiswa lainnya mengikuti program ini selama 2 minggu. Selain mengikuti perkuliahan, Nabila peserta lainnya juga merasakan turun lapang di beberapa lokasi, seperti RSUD dr. Saiful Anwar, Puskesmas Janti dan Community Mental Health Center di Bantur, Kabupaten Malang.

“Kegiatan ini sangat menyenangkan dan sangat efektif bagi saya. Banyak motivasi dan dukungan yang diberikan kepada kami, dan membuat saya ingin terus menjadi bagian dari FIKES”, ujarnya. 
Kunjungan ke Puskesmas Janti
Kunjungan ke Puskesmas Janti

Kolaborasi antara masyarakat dan mahasiswa ini, imbuh Nabila, juga sangat baik. “Terima kasih kepada Pak Bagio yang sudah amat sangat membantu banyak orang memperjuangkan kesehatan mentalnya di Bantur. Ini menginspirasi kami juga untuk lebih memperhatikan kesehatan mental. Memang bukan jalan yang mudah, tapi dengan pengalaman dan praktik yang kami lakukan di Bantur, kami siap membawa ilmu ini ke Hospital Bahagia, segera”, jelasnya.

Selain itu, para peserta ini juga berkesempatan mempelajari kebudayaan Indonesia. “Dengan perbedaan budaya antara Malaysia dan Indonesia, kami belajar bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat disana, dan rasanya sangat menyenangkan. Kegiatan pengabdian masyarakatnya juga menarik, karena mahasiswa dapat mengatur jalannya program tanpa bergantung dengan dosen, dan kerjasama dengan masyarakatnya juga berjalan dengan lancar”, pungkasnya.
Peserta inbound ini terdiri atas 9 mahasiswa Keperawatan dari International Islamic University Malaysia (IIUM) dan 5 mahasiswa gizi dari Universiti Putra Malaysia (UPM). Para peserta ini secara langsung menjadi mahasiswa aktif Departemen Keperawatan maupun Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan.

Tidak hanya teori dan praktik, para peserta juga terlibat dalam Pos Pembinaan Terpadu, melakukan observasi dan interaksi dengan pasien gangguan jiwa dan ikut melakukan asuhan keperawatan jiwa di wilayah kerja Bantur, serta program budaya dengan mengunjungi situs budaya di Malang Raya dan ditutup kegiatan upgrading ke Bromo. (akhiyan/Humas UB)